Aktivitas Warga di Puncak Bogor Lumpuh Akibat Longsor

Jalan di Bogor tergerus longsor akibat banjir.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Banjir yang melanda Bogor membuat akses jalan penghubung dua wilayah Kecamatan Megamendung dan Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, nyaris lumpuh. Warga harus memutar puluhan kilometer, sementara wilayah permukiman bantaran sungai kembali terendam.

Pantauan VIVA, Sabtu, 27 April 2018, hujan dengan intensitas sedang di kawasan Puncak Bogor masih terus terjadi sejak siang. Hujan turun merata hingga ke wilayah Kota Bogor. Meski volume Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Katulampa tak setinggi kemarin, namun tetap menyebabkan beberapa permukiman di bantaran sungai Ciliwung, Kota Bogor, terendam banjir. 

Jembatan di Kampung Cijukang Lebak Kaler, Desa Kopo dan Desa Cipayung Girang putus. Aktivitas warga nyaris lumpuh karena jalan sepanjang 150 meter longsor akibat banjir. 

Warga yang beraktivitas berbelanja, sekolah, terpaksa harus berjalan kaki tiga kilometer di sisa jalan yang tak terkena longsor. Sedangkan kendaraan tidak bisa lewat, dan harus memutar ke jalur lain dengan jarak lima kilometer.

"Biasanya kalau lewat sini warga hanya lima menit, tapi harus memutar berjalan kaki tiga sampai lima kilometer," kata Beni seorang warga di lokasi.

Jalan yang dibangun sepuluh tahun silam ini memang menjadi andalan satu-satunya kendaraan melintas. Warga berharap pemerintah meninjau dan melakukan perbaikan.

Tak hanya jalan, luapan Sungai Ciliwung juga meluluhlantakkan jembatan penghubung di desa yang sama. Kondisi lumpuh akses ini, menurut Kepala Desa Cipayung Girang, Sri Budi Sayekti, langsung dirasakan oleh warga. 

"Jembatan Muara ini menjadi akses utama aktivitas sehari-hari warga yang lewat sini. Dan saat ini warga harus memutar sangat jauh. Saat ini kami sedang ajukan bantuan Provinsi Jawa Barat, dan melaporkan ke Pemda Kabupaten Bogor," katanya. (ase)