Strategi Khusus Polda Metro Redam Tawuran Warga Jelang Sahur

Direktur Binmas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Umardani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA – Kekhusyukan ibadah Ramadan akhir-akhir ini kerap ternoda oleh aksi brutal para remaja. Data Kepolisian mencatat, kasus tersebut cenderung mengalami peningkatan sejak sepekan pertama bulan suci ini.

Direktur Binmas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Umardani mengatakan, aksi kenakalan remaja kerap terjadi jelang waktu sahur. Untuk menekan kasus itu, polisi bersama TNI gencar melakukan operasi penyakit masyarakat atau pekat. Sasarannya adalah aksi tawuran dan balap liar.

“Kita berupaya melakukan langkah-langkah tindakan Kepolisian yang sifatnya preventif memberikan penyuluhan, bimbingan masyarakat bahkan mendirikan posko bersama. Di sana ada polisi, masyarakat dan TNI lalu patroli skala besar,” kata Umardani saat ditemui usai membagikan sembako gratis di Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Minggu 12 Mei 2019.

Dia mengatakan, Polda Metro telah melakukan pemetaan di wilayah-wilayah yang dianggap rawan terjadinya aksi tawuran. Salah satunya ialah di kawasan Jakarta Pusat. Polisi sudah buat terobosan untuk meredam kebiasaan negatif warga ini.

“Untuk kerawanan Jakarta Pusat, tepatnya Johar Baru. Kita sudah datang ke sana dan melakukan upaya preventif. Jadi, di sana sudah dibuatkan posko gabungan TNI-Polri dan masyarakat, mudah-mudahan ini sebuah upaya minimalisir,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia juga mengimbau masyarakat yang hendak melakukan kegiatan sosial dalam bentuk sahur on the road hendaknya tak melakukan pelanggaran hukum dan tidak menggangu ketertiban umum.

“Kalau kegiatan ini ada unsur melanggar hukum, mengganggu ketertiban apalagi ada jiwa yang melayang tentu ada penegakan hukum.” (mus)