Pemprov DKI Tanggung Biaya Pengobatan Korban Kerusuhan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sumber :
  • VIVA/ Agus Rahmat.

VIVA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan, semua rumah sakit di wilayah ibu kota akan memberikan pelayanan pada siapapun yang mengalami masalah kesehatan dalam peristiwa unjuk rasa terkait Pemilu 2019.

Tujuannya agar semua warga di Jakarta, yang kebetulan terkait dengan peristiwa nasional itu mendapat perawatan yang maksimal.

"Itu rumah sakit, kita tanggung biayanya. Rumah sakit diinstruksikan merawat tanpa mengkhawatirkan biaya, pemprov menutup biayanya," kata Anies dalam wawancara dengan tvOne, Rabu 22 Mei 2019.

Selain itu, Anies juga menginstruksikan tim pemadam kebakaran untuk siaga sejak awal. Kemudian, tim kebersihan sudah ditugaskan membersihkan lokasi yang terkena dampak dari aksi unjuk rasa.

"Sesudah matahari terbit, semua jalan rapi," katanya.

Anies juga memerintahkan, aparat Satpol PP untuk membantu mengamankan tim dari Pemprov yang ada di lapangan. Terlepas dari itu, dia menegaskan insiden hanya terjadi di satu ruas Jalan MH Thamrin, di luar wilayah itu semua beroperasi secara normal.

"Memandang sebuah titik ke Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) seakan Jakarta tegang, insya Allah tidak tegang," tuturnya.

Enam Meninggal

Terkait dengan korban, Anies mengatakan, dari data per pukul 9 pagi, ada sekitar 200 orang yang dibawa ke rumah sakit. Enam orang yang meninggal dunia.

"Ini semua nanti akan dilakukan investigasi, kita akan tahu penyebabnya dan lain-lain," kata Anies.

Anies mengimbau kepada semua pihak untuk menjaga ketertiban, keamanan. Dia menegaskan, damai dibutuhkan oleh semuanya.

"Saya mengajak semua pihak, baik yang datang mengekspresikan pikiran, perasaan, termasuk yang jaga keamanan," katanya.

Anies mengingatkan, mengamankan orang banyak yang tengah berkumpul, tidak berati muncul kekerasan, konflik. Dia tidak ingin ada korban, atau warga yang menjemput anaknya ke rumah sakit dalam kondisi tak lagi bernyawa.

"Tadi bertemu orangtua yang menjemput anaknya yang masih belia, tidak pernah berpikir, menjemput anaknya dalam kondisi tidak lagi bernyawa. Mari bijaksana, menahan diri," ujarnya.

Anies juga mengajak semua pihak untuk memastikan bila ada pihak-pihak yang terlihat memancing kekerasan, agar dicegah, hentikan. Dalam situasi massa yang tengah berkumpul, apa saja bisa terjadi.

"Hindari suasana yang membuat eskalasi ketegangan. Ini semua putra putri bangsa. Kita sama-sama jaga negeri ini," tuturnya. (asp)