RSUD Tarakan Tangani 152 Korban Kerusuhan di Jakarta

RSUD Tarakan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anwar Sadat

VIVA – Korban akibat kerusuhan yang terjadi di sejumlah titik di Ibu kota terus berjatuhan. Hingga pukul 22.00 WIB, Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan terus menerima korban luka akibat kerusuhan 22 Mei 2019 sebanyak 152 orang.

Terhitung sejak sore hingga malam hari, setidaknya terdapat 8 orang korban luka yang dibawa ke RSUD Tarakan Jakarta. Tiga korban pertama datang dalam waktu berdekatan yakni sekitar pukul 18.45 WIB dibawa dengan menggunakan ambulans Palang Merah Indonesia (PMI), Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan BUMN.

Dua korban selanjutnya tiba sekitar pukul 20.24 WIB menggunakan ambulans partai Gerindra. Terakhir korban datang menggunakan ambulans BUMN dan partai Gerindra 21.00 serta 21.22 WIB.

Delapan korban tersebut berasal dari massa unjuk rasa. Sebagian besar mereka terkena gas air mata sehingga mengalami sesak nafas.

Hingga pukul 22.00 WIB, total korban yang telah ditangani di RS Tarakan berjumlah 152 orang. Jumlah tersebut dimungkinkan terus bertambah mengingat bentrokan massa dan aparat masih berlanjut hingga Kamis dini hari, 23 Mei 2019.

Saat ini dari angka 152 orang tersebut, beberapa di antaranya sudah dipulangkan karena hanya mengalami luka ringan.

Pihak rumah sakit Tarakan mengaku siap menangani korban yang timbul. Pihak rumah sakit juga akan berusaha maksimal untuk menyelamatkan korban.

"Kami memang sudah mempersiapkan karena lokasinya di Jakarta Pusat, kami mempersiapkan kalau ada kebutuhan untuk menangani kasus darurat seperti ini," kata Kepala RSUD Tarakan Dian Ekowati Rabu 22 Mei 2019.

Jumlah di RS Budi Kemuliaan

Jumlah korban aksi unjuk rasa 22 Mei yang ditangani rumah sakit Budi Kemulian hingga pukul 22.30 WIB malam ini sudah mencapai 139 orang. Korban ini kebanyakan terkena gas air mata, hilang kesadaran hingga terkena tembakan.

"Angka 139 total sampai malam ini," ujar Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan, Muhammad Rifki Rabu Malam 22 Mei 2019.

Sejauh ini, ungkap dia, kebanyakan pasien yang ditangani berasal dari demonstran. Belum ada aparat kepolisian yang masuk ke RS Budi Kemuliaan. "Demonstran, tidak ada yang aparat," jelas dia.

Sejak pukul 19.30 WIB hingga pukul 22.30, korban yang berdatangan mencapai lebih dari 50 orang. Rata-rata korban tersebut terkena gas air mata di beberapa titik kerusuhan.

"Setengah 8 ke atas hampir gas air mata, ada satu yang matanya yang kena benda tumpul, ini juga mau kita rujuk," jelas dia.