Warga Tangerang Blokir Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta

Warga di Desa Rawa Rengas, Kosambi, Tangerang, Banten, memblokir atau menutup akses jalan Perimeter Utara yang menuju kawasan Bandara Soekarno Hatta, Senin, 24 Juni 2019.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Puluhan warga di Desa Rawa Rengas, Kosambi, Tangerang, Banten, memblokir atau menutup akses jalan Perimeter Utara yang menuju kawasan Bandara Soekarno Hatta, Senin, 24 Juni 2019.

Aksi itu sebagai bentuk protes warga berkaitan dengan proses pembayaran pada pembebasan lahan proyek landasan pacu (runway) tiga yang hingga kini belum tuntas, terutama bagi warga RW 15.

"Ini aksi kami, agar pihak Angkasa Pura II membayar tanah-tanah kami ini, karena memang tanah ini bersengketa dengan orang lain, maka kami minta supaya hak terhadap bangunan kami ini dibayarkan terlebih dahulu--itu solusi terbaik. Tapi, sampai saat ini belum ada kepastian atau pembayarannya," kata koordinator aksi, Wawan Setiawan.

Warga tidak hanya menutup jalan Perimeter Utara namun para juga mengancam menerbangkan layang-layang sehingga mengganggu lalu lintas penerbangan sebagai bentuk protes kepada Angkasa Pura. "Kalau aksi ini tidak juga membuat pihak pengelola Bandara mencari solusi, kami akan aksi menerbangkan layang-layang," ujarnya.

Aksi penutupan jalur menuju Perimeter Utara itu direncanakan berlangsung selama satu minggu, atau sampai tuntutan warga terpenuhi. Massa tak khawatir aksi mereka mengganggu ketertiban umum dan mengklaim sudah mengirim surat pemberitahuan kepada polisi setempat.

Dikonfirmasi VIVA, VP Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menghormati aksi dan aspirasi warga. Namun dia memastikan aksi protes itu tidak menggangu aktivitas di Bandara Soekarno-Hatta.

"Sehubungan dengan ini kami pastikan operasional Bandara akan tetap berjalan dengan normal. Pihak kami pun akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk hal ini," katanya.