Tito Ingin Anggota Polri Mahir Bela Diri, Jangan Selalu Pakai Senjata

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat menghadiri peresmian Dojo Renzo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian berharap seluruh anggotanya menguasai ilmu beladiri untuk menghadapi pelaku tindak kriminal. Selain bela diri baik untuk kesehatan, sekaligus efisiensi penggunaan senjata ketika bertindak.

Pernyataan itu diungkapkan Tito saat menghadiri  peresmian Dojo Renzo milik Prof Hermawan Sulistyo, selaku penasihat ahli Kapolri yang juga Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Institut Karate-Do Indonesia (INKAI), di kawasan Perumahan Griya Asri, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 6 Juli 2019.
        
Dalam kesempatan itu, Tito sempat dibuat terkesima oleh aksi sejumlah karateka yang berlatih di tempat tersebut. "Jujur saya kagum dengan demo tadi, saya kagum gerakan karatenya oke. Tapi yang utama militansinya. Karena karate ini salah satunya untuk memupuk jiwa militansi," ujarnya.

Usai melihat gerakan dan ketangguhan sejumlah karateka, Tito berharap, anggotanya dapat terus mengasah kemampuan bela diri yang dimiliki saat pelatihan. "Saya juga memimpikan para anggota Polri ini memiliki kemampuan bela diri yang baik, jadi ketika menghadapi penjahat tidak selalu senjata dulu," katanya.

Sementara itu, Prof Hermawan atau yang akrab disapa Prof Kikiek mengatakan, Dojo Renzo diambil dari nama cucu pertamanya  yang lahir di Jepang.

“Renzo adalah nama cucu pertama saya yang besar di Jepang, sekarang usianya sudah delapan tahun.  Renzo artinya kebijaksanaan untuk pembangunan. Pembangunan itu bisa fisik, mental, pengetahuan, infrastruktur. Nyebutnya gampang dan artinya baik,” katanya
        
Prof Kikiek pun berharap keberadaan Dojo ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk hal yang positif. "Yang penting itu semangatnya, semangat untuk terus berkarya," ujarnya.