Istri dan Adik Tewas Tertimpa Truk, Keluarga Enggan Tempuh Jalur Hukum

Riko, suami dari Ifat atau Fatmawati yang merupakan korban kecelakaan maut truk tanah.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Keluarga korban tewas dari kecelakaan maut antara satu unit truk bermuatan tanah dengan minibus yang terjadi di Jalan Imam Bonjol, Cibodas, Tangerang, memilih untuk menyerahkan seluruh kepada pihak Kepolisian.

Suami korban, Riko mengatakan, keluarga enggan menempuh jalur hukum. Seluruh proses dari kejadian itu secara sepakat untuk diserahkan pada pihak kepolisian.

Riko kehilangan sang istri Fatmawati dan dua adik iparnya Wandi dan Nanda. Saat itu, ketiganya bersama korban selamat, yakni Aisyah, bayi berusia 11 bulan, hendak pergi menuju Pasar Tanah Abang, Jakarta.

"Kita tidak tempuh jalur hukum, semua bagaimana pihak polisi saja, kita serahkan kepada mereka," katanya di TPU Selapajang, Jumat 2 Agustus 2019.

Ia berharap, dengan adanya kejadian ini bisa membuka mata seluruh pihak, termasuk perusahaan pengguna jasa transportasi angkut barang, agar dapat lebih tertib dalam berlalu lintas. Serta, pemerintah yang dapat lebih tegas pada truk yang memiliki tonase berlebih ataupun berkendara secara ugal-ugalan.

"Saya harap, ini jadi pelajaran kita semua. Cukup keluarga saya saja yang jadi korban," ujarnya.

Riko menceritakan, sehari sebelum kecelakaan maut itu terjadi, Riko meminta istrinya Ifat untuk tidak pergi ke Pasar Tanah Abang. Ditambah saat itu, tidak ada keluarga yang menjaga Aisyah.

Namun, Ifat tetap gigih untuk pergi ke Pasar Tanah Abang membawa dua adiknya, Nanda dan Wandi serta, anak bungsunya Aisyah yang masih berusia 11 bulan.

"Biasanya itu, kita belanja ke pasar hari Senin. Saya sudah bilang, kalau hari Senin saja. Tetapi, istri tetap maunya hari Kamis itu, ya sudah akhirnya saya izinkan," katanya.

Saat hari kejadian, Ifat tidak menunjukkan hal-hal yang aneh, semua kegiatannya pun dilakukan seperti biasa, baik itu menyiapkan sarapan dan peralatan sekolah Kayla.

Selanjutnya, Ifat memesan angkutan online untuk segera berangkat ke Pasar Tanah Abang pukul 5 pagi.

"Habis pesan ya seperti biasa, mereka langsung berangkat. Dan, selang 45 menit kemudian, dapat kabar kalau mobil yang ditumpangi keluarga saya itu kecelakaan. Di situ saya langsung lemas," katanya. (asp)