Isu Pemadaman Listrik Bergilir, PLN Depok: Belum Ada Info dari Pusat

Infrastruktur listrik PLN
Sumber :
  • Dok. PLN

VIVA – Listrik di sejumlah wilayah di Kota Depok, Jawa Barat kembali padam sejak Senin pagi, 5 Agustus 2019. 

Terkait hal tersebut, masyarakat pun diresahkan dengan beredarnya info soal pemadaman listrik secara bergilir, dengan kurun waktu tiga jam sekali. 

Informasi itu semakin meyakinkan warga lantaran pasokan listrik di sejumlah wilayah di kota itu kembali padam sejak pagi tadi. Di antaranya di kawasan Kecamatan Tapos, Kecamatan Pancoran Mas, Bojongsari dan wilayah Tanah Baru, Beji.

Menanggapi hal tersebut, Humas PLN Depok, Setyo Budiono berharap masyarakat tidak termakan isu tersebut. Sebab informasi yang akurat hanya berasal dari PLN pusat.  “Soal pemadaman bergilir di Depok tiga jam belum ada informasi dari PLN pusat karena semua pengendali, semua remote kontrol ada di pusat pengatur beban," ujarnya. 

Dia menambahkan, "Jadi dengan kondisi seperti ini antara hoax dan macam-macam prediksi banyak beredar. Namun secara resmi dari PLN pusat belum ada arahan seperti itu. Belum ada informasi seperti itu."

Namun, Budiono tak menampik jika sebagian wilayah di Kota Depok kembali mengalami pemadaman listrik. Ia mengungkapkan, kondisi itu terjadi akibat daya listrik yang masuk ke Kota Depok belum masuk secara keseluruhan atau baru sekira 65 persen.

“Kami sampaikan permohonan maaf sampai saat ini kami baru bisa memulihkan 65 persen kelistrikan di Kota Depok,” ujarnya.

Kondisi ini, menurut Budiono, terjadi akibat beberapa pembangkit seperti PLTU Pelabuhan Ratu, Lontar, Labuhan, Cilegon, Muarakarang dan Priok yang masih padam dan belum bisa operasi.

“Ya intinya sampai hari ini yang diizinkan baru masuk sekira 65 persn di Depok, karena di bagi-bagi dengan kota-kota lain yang belum bisa dihidupkan karena kemampuan pembangkit yang masih ada kendala,” ujarnya.

Ketika disinggung berapa lama proses yang dibutuhkan untuk kembali normal, Budiono mengaku hal itu kewenangan pengatur beban PLN pusat.

“Pengoperasian pembangkit pascagangguan membutuhkan waktu, kita akan terus koordinasi dan menunggu perkembangan lanjutan dari unit-unit PLN yang terkait dengan pengaturan beban listrik," ujarnya.