Listrik Padam, Tarif Hotel di Bekasi Meroket

Ilustrasi hotel.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Pihak pengelola hotel dan penginapan di Bekasi memanfaatkan pemadaman listrik untuk meraup untung. Sejak Minggu 4 Agustus 2019 harga menginap satu malam di hotel tembus mencapai Rp3,2 juta per malam. Harga itu tertera di aplikasi pemesanan kamar hotel berbintang empat.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi, Abdul Rosyad Irwan, memberi penjelasan terkait melonjaknya harga hotel. Dia mengatakan, kenaikan biasanya terjadi saat sudah masuk ke pihak ketiga dalam hal ini penyedia jasa iklan dalam aplikasi online.

"Sebenarnya, kebijakan harga hotel itu sudah ada di masing-masing pengelola. Biasanya naik karena penyedia jasa iklan online," katanya, Senin 5 Agustus 2019.

Dia membantah jika harga penginapan hotel mengalami kenaikan hingga berkali-kali lipat. Menurut dia, kenaikan itu hanya perkara adanya tambahan biaya operasional. Seperti pemakaian genset setelah Kota Bekasi mengalami pemadaman listrik secara massal.

"Kita harus maklumi ada kenaikan, karena kan hotel ada pemakaian genset di mana biayanya lebih besar. Ini juga untuk kenyamanan para tamu hotel kita," katanya.

Kartono, 30, warga Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi mengaku, terkejut melihat biaya penginapan saat pemadaman listrik berlangsung. Biaya menginap di hotel berbintang empat bisa sampai Rp3,2 juta per malam.

"Padahal, tarif per malam biasanya tidak sampai segitu, normatif ya bisa Rp600 ribu sampai Rp1 juta. Nah, ini sampai Rp3,2 juta ada per malam," kata Kartono, Senin 5 Agustus 2019.

Dia mengaku, ingin bermalam di hotel bersama keluarganya karena aliran listrik di rumahnya padam sejak Minggu, 4 Agustus 2019 sejak pukul 12.00.

"Saya cari Hotel bintang 3 penuh semua, yang tersisa hanya hotel bintang 4. Saya ke hotel agar keluarga bisa tidur dengan nyaman, terutama anak saya," ujarnya.