Akibat Gonjang-ganjing, Ibu Kota Siaga 1 hingga Pelantikan Presiden?

Demo Pelajar Tolak RKUHP dan UU KPK Rusuh di Palmerah
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Harus diakui kalau beberapa hari belakangan ini suasana Jakarta memanas, bahkan cenderung kurang kondusif. Demo penolakan terhadap RUU KUHP yang dianggap tak pro rakyat menggema.

Unjuk rasa yang berlangsung selama beberapa hari oleh mahasiswa dan pelajar di seputaran gedung DPR/MPR berakhir ricuh. Massa melakukan sejumlah aksi anarkistis yang merugikan masyarakat umum. Dampak dari kericuhan itu, beberapa ruas jalan ditutup hingga moda transportasi umum lumpuh.

Nah, hal ini rupanya dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab yang mencoba 'memancing dalam air keruh'. Beredar pesan melalui aplikasi Whatsapp, bahwa situasi Ibu Kota masuk kategori siaga 1. Pesan itu menyebutkan, kawasan Glodok, Jakarta Barat dijaga oleh Panser.

Bertepatan dengan hari ini, gelombang unjuk rasa memang masih terjadi. Terlebih hari ini merupakan momen pelantikan anggota DPR dan DPD periode 2019-2024. Untungnya, unjuk rasa hari ini berlangsung dengan tertib tanpa aksi anarkistis.

Momen krusial perpolitikan di Indonesia memang belum berakhir hari ini. Pasalnya, ada 'hajatan' besar pada 20 Oktober mendatang. Di mana akan dilangsungkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk periode lima tahun ke depan.

Pesan meresahkan yang beredar luas itu juga menyebutkan, kondisi siaga 1 akan berlangsung hingga hari pelantikan 20 Oktober 2019. Maka dari itu, masyarakat diminta siaga dan waspada.

Bagaimana dengan tanggapan kepolisian? Polisi memastikan hal tersebut adalah hoax. "Tidak benar atau hoax," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi VIVAnews, Selasa 1 Oktober 2019.

"Jangan mudah percaya, berita-berita hoax yang sengaja disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," tambahnya. Argo mengimbau masyarakat untuk menjalankan aktivitas seperti biasa dan tetap tenang.

Polisi meminta masyarakat untuk enggak mudah percaya terhadap pesan yang meresahkan, yang mengancam keamanan dan keselamatan. Sebab, polisi menjamin akan menjaga keamanan warga.