Soal Jalur Sepeda, Anies Baswedan Ingatlah saat TransJakarta Di-bully

Ilustrasi jalur sepeda.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan diminta serius mengembangkan jalur-jalur sepeda di Jakarta layaknya Pemprov DKI berkomitmen tinggi menerapkan jalur bus (busway).

Praktisi transportasi Yoga Adiwinarto mengatakan, kesuksesan jalur sepeda, baru akan terjadi jika Pemprov DKI tidak sekadar bereksperimen mengembangkan prasarana transportasi alternatif itu.

"Perjuangan Pemprov DKI selama 15 tahun mengembangkan jalur busway harus sama dengan konsistensi mengembangkan jalur sepeda," ujar Yoga dalam diskusi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu 27 November 2019.

Yoga menyampaikan, sekalipun busway saat ini telah sukses dengan jaringan TransJakarta yang begitu besar, di awal pengembangannya banyak sikap skeptis terhadap moda transportasi itu. Bahkan Kementerian Perhubungan juga sempat menunjukkan sikap tidak setuju terhadap busway.

"Dari 2003 sampai 2004 sewaktu TransJakarta dirintis, Pemprov DKI banyak di-bully sama pemilik mobil, 'Ini bagaimana sih satu lajur (jalan) diambil'," ujar Yoga.

Yoga mengemukakan, hal serupa mirip-mirip terjadi pada jalur sepeda yang di awal perintisannya sudah mencakup tiga fase. Yoga mengingatkan, jalur sepeda baru sukses jika DKI, terus konsisten mengembangkannya, walau pun harus sampai belasan tahun ke depan.

"Harus konsisten. Semisal ada pembelian sepeda, traffic cone. Kita punya impian Jakarta menjadi kota sepeda juga seperti Kopenhagen, Amsterdam," ujar Yoga.

Jalur sepeda mencakup fase I sepanjang 25 kilometer (Jalan Medan Merdeka Selatan - Jalan Pemuda), fase II sepanjang 23 kilometer (Jalan Sudirman - Jalan Fatmawati Raya), juga fase III (Jalan Tomang Raya - Jalan Jatinegara Timur).