Tiga Orang Tewas akibat Gempa di NTB, Gunung Rinjani Ditutup

Seismograf, alat pendeteksi gempa. (Foto Ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA/Fahrul Jayadiputra

VIVA – Tiga orang dilaporkan tewas dan 12 yang lain luka-luka akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu pagi, 29 Juli 2018. Gempa itu juga merusak beberapa rumah warga.

Berdasarkan siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang diterima VIVA, dampak terparah akibat gempa itu dilaporkan tampak di dua kecamatan, Sambelia dan Sembalun, Lombok Timur; serta Kecamatan Bayan di Lombok Utara. 

Di Kecamatan Sembalun, satu orang meninggal dunia dan tujuh warga terluka. Di Kecamatan Sambelia, satu orang meninggal dunia dan belum ada laporan korban luka.

Di Kecamatan Bayan Elen, satu orang meninggal dunia dan lima orang luka berat. Korban meninggal dan luka akibat tertimpa bangunan yang roboh.

BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, dan para relawan masih melakukan penanganan darurat. “Untuk sementara pendakian Gunung Rinjani ditutup karena ada indikasi longsor berupa debu di sekitar gunung,” kata Sutopo Purwo Nugroho, kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam siaran pers itu.

Fokus utama sekarang, katanya, adalah evakuasi, pertolongan dan penyelamatan korban. Beberapa korban masih dirawat di puskesmas setempat. Posko BNPB dan BPBD akan terus memperbarui informasi tentang penanganan dampak gempa di Lombok Timur.

Gempa di NTB dan sekitar

BMKG melaporkan terjadi gempa dengan kekuatan 6,4 Skala Richter di wilayah Lombok, Bali, dan Sumbawa pada pukul 05.47 WIB, Minggu, 29 Juli 2018. Pusat gempa di darat pada jarak 47 kilometer arah timur laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dengan kedalaman 24 kilometer. Gempa terjadi akibat akivitas sesar naik Flores, namun tidak berpotensi tsunami.

Gempa susulan terus berlangsung dengan intensitas gempa yang lebih kecil. Hingga pukul 08.09 WIB telah terjadi 43 gempa susulan dengan gempa susulan paling kuat adalah 5,7 Skala Richter.

Gempa dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja, Gianyar, dan beberapa wilayah di Bali. 

Masyarakat di Lombok Timur dan Kota Mataram merasakan gempa dengan guncangan keras selama sepuluh detik. Warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Masyarakat berlindung di jalan, lapangan, dan tanah kosong untuk menghindari bangunan roboh. Beberapa kali gempa susulan dirasakan cukup keras hingga lemah.

Masyarakat dan wisatawan di Bali juga merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga keras. Banyak warga dan wisatawan yang segera keluar rumah dan bangunan untuk mengantisipasi dampak gempa.