BIN Minta Maaf Jika Salah Tangani Pembubaran Aksi #2019GantiPresiden

Aktivis politik Neno Warisman tampil sebagai penceramah dalam pengajian di Masjid Balai Kota, kompleks perkantoran Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, pada Rabu, 15 Agustus 2018.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto memastikan tidak ada intimidasi yang dilakukan terhadap salah satu penggerak gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman saat dipulangkan dari Pekanbaru, Riau, Sabtu 25 Agustus 2018 lalu. 

Menurut Wawan, yang ada hanya imbauan agar tak meneruskan acara karena saat itu kondisi sudah tak kondusif. "Dalam kondisi lelah karena berjaga 24 jam, bisa saja orang jadi emosi, cape, akhirnya ada gesekan, gampang marah. Tapi itu risiko sebuah tugas di lapangan maupun pemantau," ujarnya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Senin malam 27 Agustus 2018.

Lantaran itu, jika ada kesalahan dalam penanganan pembubaran aksi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau, pihaknya meminta maaf. Hal itu dilakukan semata-mata untuk mencegah bentrok dan korban.

"Oleh karenanya ya mohon dimaafkan andai kata ada sikap yang dirasa kasar, tapi ini semua untuk evaluasi bersama, sebagai wujud kecintaan kita kepada Tanah Air," katanya.

Lebih lanjut, menurut Wawan, jika memang ada yang kurang, kritik dan saran akan diterima mereka. Pihaknya akan menjadikan hal tersebut sebagai bahan evaluasi.

"Kalau ada sesuatu yang dirasakan, dia merasa diperlakukan beginilah, sampaikan. Karena itu ada evaluasi, evaluasi bersama. Tidak ada yang sempurna secara sistemik dan ini untuk kebaikan ke depan," ujar Wawan. (ren)