7.000 Guru Honorer Garut Mogok Massal, Penuhi Jalan

Ribuan guru honorer se-Kabupaten Garut, Jawa Barat, mogok mengajar dan berunjuk rasa di halaman gedung DPRD setempat pada Selasa, 18 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Ribuan guru honorer se-Kabupaten Garut, Jawa Barat, mogok mengajar dan berunjuk rasa di halaman gedung DPRD setempat pada Selasa, 18 September 2018. Mereka menuntut surat keputusan penugasan guru honorer dan mengangkat kepala definitif Dinas Pendidikan.

Para guru honorer yang diperkirakan mencapai 7.000 orang itu datang secara bergerombol dari tiap-tiap kecamatan di Garut. Mereka memenuhi kompleks Pemerintah Kabupaten.

Secara umum, tuntutan para guru honorer itu ialah diangkat atau ditetapkan sebagai guru sehingga mereka sah dan diakui sebagai pengajar. Begitu pula bayaran atau honor yang mereka terima yakni uang yang dianggarkan oleh pemerintah setempat.

"Kemarin yang membuat kami kecewa, guru honorer disebut sebagai guru ilegal," kata Makmun, koordinator aksi demonstrasi itu, dalam orasinya di hadapan massa pengunjuk rasa.

Para guru, katanya, menyadari bahwa mereka telah meninggalkan tugas mengajar selama berunjuk rasa itu. Namun mereka berkomitmen menggantinya di hari lain sehingga para siswa tetap mendapatkan pelajaran.

Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada pejabat Pemerintah Kabupaten Garut yang menerima perwakilan pengunjuk rasa. Perwakilan guru honorer secara bergantian berorasi di halaman gedung DPRD.