Dramatis Penyelamatan Bayi dan Nenek Terapung di Tempat Tidur

Penyelamatan bayi dan nenek korban banjir di Padang
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Tim SAR gabungan yang terdiri dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah, serta Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Sumatera Barat, masih berupaya mengevakuasi warga yang terjebak banjir di kawasan Jondul Rawang sejak pukul 16.00 WIB, Rabu 26 September 2018.

Walau kondisi debit air sudah mulai surut, namun tim SAR gabungan lebih memilih untuk bertahan di lokasi tersebut untuk mengantisipasi adanya banjir susulan.

Menurut prakiraan BMKG Minangkabau, Kota Padang dan sejumlah daerah lainnya di Sumatera Barat, malam ini masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai dengan petir, kilat dan angin kencang.

Walau di bawah tekanan cuaca dingin dan tingginya curah hujan, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi sejumlah warga yang terjebak banjir. Dua di antaranya, merupakan bayi yang baru berusia lima bulan bernama Kevin dan seorang nenek berusia 75 tahun bernama Jainar. Keduanya dievakuasi tim SAR ke titik yang lebih aman dengan menggunakan perahu karet.

“Hingga kini, kita masih bertahan di lokasi. Pukul 09.00 WIB tadi evakuasi masih berlangsung. Ada seorang bayi juga tadi yang kita evakuasi. Sudah kita antarkan ke rumah saudaranya, menggunakan ambulans PMI,” kata Kasiop BPBD Kota Padang, Sutan Hendra di Sumbar, Rabu 26 September 2018.

Sutan Hendra menegaskan, walau saat ini masih ada warga yang bertahan di lokasi dan tidak mau dievakuasi, namun pihaknya tetap berusaha bertahan untuk mengajak mereka berpindah sementara.

Untuk ketinggian air, kata Sutan Hendra, saat ini sudah mulai surut. Diperkirakan ketinggian air kini satu meter dari perkiraan semula 1,5 meter.

Bagi warga yang masih bertahan, Sutan mengimbau, jika memang kondisi masih memungkinkan untuk bertahan, silakan. Namun, jika sudah tidak memungkinkan lagi dan mengalami sakit, harus dievakuasi.  

Terapung di Tempat Tidur

Lain hal dengan bayi Kevin, proses evakuasi terhadap nenek Jainar yang dilakukan oleh tim rescue dari Kantor Pencarian Dan Pertolongan Kelas A Padang berlangsung sulit. Selain kondisi cuaca buruk dan genangan air yang semakin tinggi, daya gerak nenek Jainar pun terbatas sehingga memaksa tim rescue membopong nenek tersebut dari dalam rumah ke atas perahu.

Saking terbatasnya kemampuan gerak, nenek Jainar hanya mampu bertahan di atas tempat tidur dengan kondisi mengapung hingga tim rescue tiba.

“Ada dua lansia yang diperkirakan berumur 75 hingga 80 tahun yang kita evakuasi. Kedua lansia ini kita prioritaskan lantaran daya gerak mereka terbatas. Sebelum dievakuasi, nenek yang kita ketahui bernama Jainar ini berada di tempat tidur yang sudah mengapung,” kata Edy Herryanto, Kasiop kantor pencarian dan pertolongan kelas A padang.

Walau terbilang cukup sukar, Edy mengatakan proses evakuasi terhadap kedua lansia akhirnya berlangsung lancar. Keduanya saat ini sudah dibawa menuju rumah kerabatnya yang aman dari genangan air.

“Semua proses evakuasi berjalan lancar. Ada juga dari BPBD, Marinir dan sejumlah elemen lain yang ikut mengevakuasi warga di kawasan Jondul Rawang ini,” kata Edy.