Soal Disetir Asing, Jokowi: Justru China Antek Indonesia

Presiden Joko Widodo dengan alim ulama se-Bogor dan Depok di Masjid Istana Bogor
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus rahmat

VIVA – Usai salat Magrib di Masjid Baitussalam Istana Bogor, Presiden Joko Widodo menyempatkan bersilaturahim dengan alim ulama Bogor dan Depok, Rabu 21 November 2018.

Jokowi yang didampingi Menteri Agama Lukman Hakim dan Mensesneg Pratikno, memanfaatkan jeda waktu antara Magrib dan Isya, untuk mengklarifikasi berbagai tudingan yang dialamatkan ke dirinya. 

"Karena memang terutama menjelang tahun politik seperti ini yang banyak memang isu-isu. Saya empat tahun ini ada isu tapi tidak pernah menjawabnya tapi kali ini mumpung bertemu yang mulia ulama," jelas Presiden Jokowi, dihadapan para ulama. 

Dia menjelaskan, isu pertama adalah terkait tenaga kerja asing atau TKA. Terutama yang menjadi sorotan adalah yang berasal dari China. 

Jokowi menjelaskan, jumlah TKA di Indonesia sangat sedikit dibanding jumlah penduduk Indonesia. Bandingkan dengan Uni Emirat Arab yang menurut Jokowi mencapai 83 persen. 

Lalu, lanjutnya, Saudi Arabia mencapai 23 persen. Bahkan, sebagian besar menurutnya dari Indonesia. Di Malaysia, lanjut Jokowi, jumlah TKA nya sebanyak 5,4 persen. 

"Jadi total TKA di Indonesia itu 78 ribu jadi jangan ada yang menyelewengkan 10 juta. Data imigrasi itu jelas sekali. Yang dari China itu 24 ribu," katanya. 

Jokowi membandingkan jumlah tenaga kerja Indonesia di beberapa negara. China daratan ada 80 ribu, Hong Kong 160 ribu, dan Taiwan 200 ribu. Maka di China diakumulasikan mencapai 440 ribu orang Indonesia. 

"Artinya apa? Kalau saya artikan, karena banyak yang menyampaikan Presiden Jokowi itu antek asing. Justru yang di sana karena TKI kita lebih banyak, justru orang sana antek Indonesia. Mestinya seperti itu," jelas Jokowi.

Maka menurutnya, tidak benar anggapan bahwa dirinya antek asing. Hanya dengan melihat ada TKA yang masuk khususnya dari China. "Justru mereka antek Indonesia, itu yang benar," katanya. 

Jokowi juga mengklarifikasi bahwa dirinya dikendalikan oleh asing. Padahal, selama ia memimpin, lanjut Jokowi, beberapa perusahaan eksplorasi minyak dan gas bumi, kini dikuasai Indonesia. 

Ia mencontohkan Blok Mahakam, Blok Rokan Riau, hingga Freeport di Papua. Padahal, lanjut Jokowi, selama 40 tahun Indonesia hanya diberi sembilan persen di Freeport. 

"Katanya saya antek asing. Antek asingnya dimana," katanya. 

Jokowi juga kembali menjelaskan, soal tudingan ia PKI. Termasuk keluarga besarnya. Padahal, lanjutnya, orang tuanya 100 persen Islam, dan hidup di tengah-tengah ormas Islam di Solo seperti NU, Muhammadiyah, Persis, LDII, hingga FPI. 

"Silahkan tabayun ke Solo. Tapi silahkan bayar sendiri," katanya sembari bergurau.