Cak Nanto: Muhammadiyah Gerakan Dakwah, Jangan Seret ke Politik

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto.
Sumber :
  • Daru Waskita/ VIVA.co.id.

VIVA – Sunanto terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022. Cak Nanto, sapaan Sunanto, dipercaya peserta Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-XVII yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 28 November 2018.

Dalam keterangan persnya, Kamis, 29 November 2018, Cak Nanto mengatakan di tahun politik ini, warga Muhammadiyah harus kembali ke khitah. Dalam pilihan politik warga Muhammadiyah tidak dipaksakan.

"Sesuai dengan amanah Ketua Umum Muhammadiyah Pak Haedar Nashir, semua kader harus menjaga khitah Persyarikatan Muhammadiyah, yaitu harus menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik dan calon presiden," ujar Cak Nanto.

"Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah dan kultural. Tidak boleh menyeretnya kepada kepentingan politik pragmatis. Individu-Individu silakan, itu pilihan, tapi jangan bawa-bawa nama besar muhammadiyah," Cak Nanto menambahkan.

Sunanto memperoleh 590 suara, disusul Ahmad Labib dengan 292 suara, dan Fanani sebanyak 266 suara. Sementara tiga kandidat lain yaitu Sukron mendapatkan 2 suara, Faisal 2 suara dan Fajar tak mendapatkan suara alias nol.

Dengan 590 perolehan suara akhirnya pemuda asal Madura ini akan memimpin Ketua PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022.

Sunanto lahir di Sumenep, Jawa Timur, merupakan kader yang tumbuh dan berkembang dari proses pengkaderan Muhammadiyah. Ia dibesarkan di Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Sumenep.

Alumni Pondok Pesantren Sobron, Jawa Tengah, ini aktif di organisasi ortonom yakni, IPM, IMM, dan Pemuda Muhammadiyah. Sebelum terpilih menjadi ketua umum, Cak Nanto merupakan Ketua Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga Pemuda Muhammadiyah.

Dia juga selama sepuluh tahun terlibat di Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Di JPPR, saat ini dia menjabat Koordinator Nasional.