Massa Pro dan Kontra Papua Merdeka Nyaris Bentrok di Surabaya

Aksi Aliansi Mahasiswa Papua di Jalan Pemuda Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Desember 2018.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Dua kelompok massa pengunjuk rasa nyaris bentrok saat berjumpa aksi di Jalan Pemuda Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Desember 2018. Beruntung, polisi berhasil menyekat dan membubarkan peserta aksi dari dua kubu berlawanan itu.

Kericuhan bermula ketika ratusan mahasiswa mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Papua atau AMP Komite Surabaya menggelar aksi dalam rangka memperingati 1 Desember West Papua. Tepat di depan Stasiun RRI, massa kemudian menggelar orasi menyuarakan tuntutannya.

Dalam beraksi, Massa AMP membawa poster dan spanduk bertulisan tuntutan kepada pemerintah agar diberi ruang menentukan sendiri nasib Papua. Terlihat pula bendera Bintang Kejora di tengah massa. "Lawan kapitalisme, kolonialisme dan militerisme. Papua harus merdeka,” teriak orator aksi.

AMP ingin ber-long march dan beraksi di depan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo. Namun, polisi menghadang karena di Grahadi tengah berlangsung kegiatan peringatan Hari Korpri. Massa pun tertahan di Jalan Pemuda.

Ketegangan mulai terasa ketika kelompok kontra AMP berdatangan di lokasi aksi. Mereka yang terdiri dari lebih dari satu organisasi masyarakat kepemudaan itu menggelar aksi tandingan. Sahut-sahutan orasi antara dua massa berlawanan pun terjadi.

Hampir bentrok, polisi pun bertindak dan melakukan pembubaran terhadap kedua kelompok massa kendaraan water canon dikerahkan untuk memecah kerumunan. Massa AMP akhirnya membubarkan diri dan kembali ke asramanya di Jalan Kalasan.