Sepekan Insiden Pekerja Trans Papua, Warga Mulai Keluar Hutan

Aparat Brimob patroli di kantor Pemkab Nduga, Papua
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA – Sepekan pasca peristiwa pembantaian belasan pekerja jembatan Trans Papua di Distrik Yigi dan Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua Barat, situasi masyarakat sekitar berangsur pulih. Warga yang sebelumnya banyak yang mengungsi ke hutan, kini sudah kembali ke kampung-kampung.

"Masyarakat secara umum mengungsi ke hutan namun sejak kemarin hingga sekarang warga Mbua sudah mulai berangsur-angsur kembali ke kampung dan kegiatan sosial serta roda ekonomi mulai berjalan kembali," kata Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi di Papua, Minggu 9 Desember 2018.

Sedangkan untuk Distrik Yigi, yang menjadi lokasi pembantaian, Dax menyebut Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan khusus di Distrik Mbua, kondisi kampung-kampung masih sepi dan belum kondusif

"Hanya beberapa warga yang bertahan di kampung sementara sebagian masyarakat masih berlindung di hutan" ujarnya.

Lokasi pembantaian di bukit puncak Kabo merupakan kawasan hutan yang terletak sekitar 4-5 km dari pinggir kampung terdekat.

"Jadi bila ternyata ada laporan telah jatuh korban akibat kontak tembak tersebut maka dapat dianalisa bahwa korbannya bukan warga sipil murni tapi mungkin saja mereka adalah bagian pelaku yang telah melaksanakan pembantaian," ungkapnya.

Sebelumnya, personel gabungan TNI-Polri sudah berhasil menguasai tiga distrik di Kabupaten Nduga, Papua Barat, yang menjadi lokasi pembantaian pekerja Trans Papua dan rute pergerakan kelompok separatis bersenjata. Ketiga distrik yang sudah dikuasai TNI adalah Distrik Yall, Distrik Yigi dan Distrik Mbua. (msf)