Dalam Sehari, Dua Jalur Lintas Sumatera Dihantam Longsor

Bencana longsor di dua jalur lintas Sumatera
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA – Curah hujan tinggi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah wilayah di Sumatera Barat dilanda longsor. Bahkan, dalam sehari ini, Rabu, 12 Desember 2018, material longsor melumpuhkan akses lalu lintas di dua jalur lintas Sumatera.

Dini hari tadi sekira pukul 02.30 WIB, material longsor menutupi badan jalan di rute Sitinjau Lauik, tepatnya di titik Panorama Dua. Akibatnya, akses dari dan menuju Kota Padang lumpuh total. Seluruh kendaraan terpaksa harus menunggu hingga seluruh material longsor selesai dibersihkan.

Rute Sitinjau Lauik, merupakan salah satu rute nasional. Seluruh jenis kendaraan seperti bus penumpang, truk, mobil pribadi, hingga roda dua melintas setiap harinya. Bahkan, tak kurang sembilan ribu lebih kendaraan besar dan kecil setiap hari menuruni serta mendaki di jalur ini.

Enam jam pasca dihantam longsor, tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polri, dan TRC Semen Padang akhirnya berhasil membersihkan material longsor. Material ini sebelumnya menimbun badan jalan setinggi dua meter dengan panjang sekitar 30 meter.

Kini, akses lalu lintas di kawasan ini berangsur normal. Seluruh kendaraan dilaporkan sudah bisa melintas dengan sistem buka tutup.

Selain di Sitinjau Lauik, pengendara dari maupun menuju kota Padang melalui jalur lintas Sumatera rute Aia Putiah, Lubuk Bangku, Kecamatan Harau Limapuluh Kota yang harus bersabar. Sebab, sekitar pukul 13.30 WIB, longsor juga menghantam dan melumpuhkan rute di kilometer 115 Sumbar-Riau itu. Rute ini, merupakan jalur lintas Sumatera yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Riau.

Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Haris Hadis menyebut jika rute ini memang menjadi langganan longsor, terutama jika kondisi curah hujan tinggi. Untuk itu, Haris mengimbau kepada seluruh pengendara agar hati-hati dan sabar menunggu proses pembersihan material longsor selesai.

Agar kondisi ini tidak terus berulang, Haris berharap instansi terkait segera mengambil langkah antisipasi tepat agar kejadian serupa tak lagi terulang. Karena, hampir di setiap musim hujan, sepanjang ruas jalur Sumbar-Riau ini, selalu longsor.

"Longsor ini terjadi di bawah jembatan Kelok Sembilan. menutup jalan, arus lalu lintas terhenti. Ini titik yang sering longsor. Kita minta instansi terkait untuk segera mengantisipasi ini. Alat masih bekerja," ujar AKBP Haris Hadis.

Haris menjelaskan, hingga saat ini alat berat masih bekerja membersihkan sisa material longsor yang menimbun badan jalan. Untuk sementara, akses lalu lintas ditutup hingga proses pembersihan selesai dilakukan.

Adapun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat, Erman Rahman, mengimbau kepada seluruh pengendara dan warga yang tinggal di zona rawan banjir dan longsor untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, diharapkan adanya peran aktif masyarakat melaporkan kepada instansi terkait, apabila terjadinya bencana itu.

“Maka diimbau selain kepada warga, juga kepada seluruh kalaksa BPBD kabupaten dan kota agar selalu waspada dan melakukan langkah evakuasi terhadap daerah yang rawan banjir dan longsor,” tutur Erman. (art)