Pasca Lumpuh Sepekan, Jalur Padang-Bukitinggi Kembali Terhubung

Akses Jembatan di Korong Pasa Usang sudah normal kembali
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA – Pasca sepekan lumpuh karena ambruknya jembatan di Korong Pasa Usang, Nagari Malalak, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, kini arus lalu lintas Padang-Bukittinggi sudah berangsur normal. Jembatan jenis balley itu kini sudah bisa dilalui dengan sistem satu arah dengan beban maksimum kendaraan 15 ton.

Sejak minggu pagi kemarin, Minggu, 16 Desember 2018, jembatan balley dibangun sementara waktu untuk mengurai kemacetan. Jembatan juga sudah diuji coba hingga sore hari. Bahkan, sejumlah kendaraan sudah diperbolehkan melintas.

Untuk sementara, jembatan ini diperuntukkan bagi pengendara yang datang dari Kota Padang menuju beberapa daerah seperti Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Limapuluhkota, bahkan Provinsi Riau.

Sebaliknya, yang menuju ke Kota Padang, terutama kendaraan truk masih diarahkan untuk melewati jalur Malalak atau via Solok.

"Kemarin jembatan itu sudah diuji coba. Sudah bisa dilalui. Sekarang sudah sepenuhnya kita buka. Satu arah, sedangkan yang datang dari Bukittinggi kita arahkan ke jalur alternatif, yakni via Malalak," kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Rizki Nugroho, Senin 17 Desember 2018.

Riki mengatakan untuk menunjang kelancaran, sejumlah personel kepolisian juga sudah dikerahkan di lokasi. Dijelaskan dia, pembangunan darurat dipercepat karena mengingat peran vital jembatan sepanjang 39 meter tersebut.

"Setelah landasan jembatan terpasang, maka dilakukan penimbunan tanah pada bagian ujung jembatan, sebagai upaya memperkuat ketahanan jembatan darurat.

Namun, ia mengingatkan dalam jembatan ini hanya untuk operasional khusus kendaraan dengan berat maksimal 15 ton. Adapun jenis kendaraan besar seperti truk dan bus saat ini tetap lewat jalur Malalak Sei Sarik.

"Semua jenis truk baik kelas 1 sampai dengan kelas 3B dan bus sedang hingga besar saat ini tetap lewat jalur Malalak Sei Sarik. Pasca kita buka, kondisi arus lalu lintas sudah berangsur normal," jelas Rizki.

Sebelumnya, pada Kamis 13 Desember 2018, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau lokasi ambruknya jembatan ini. Dia menegaskan pembangunan jembatan pengganti akan dirampungkan akhir tahun ini. Pembangunan ini dipercepat mengingat jembatan itu berada di ruas jalan lintas Sumatera yang strategis.

Selain itu, rute ini juga menjadi salah satu denyut perekonomian Sumbar karena merupakan jalur pariwisata ke Padang Panjang, Bukittinggi, Tanah Datar, Payakumbuh, dan Limapuluh Kota. Selain itu, rute ini juga sebagai jalur transportasi penghubung Provinsi Sumbar dengan Riau dan jalur distribusi dan logistik pangan.

"Setelah ini selesai jembatan balley, kami sambil membebaskan warung yang di sebelah kita bikin double balley. Karena ini kan jalur khusus poros utamanya Padang-Bukittinggi," ujar Basuki Hadimuljono.

Basuki menjelaskan, pasca ambruknya jembatan ini, pihaknya segera langsung melakukan pengerjaan jembatan darurat. Saat ini, masih dalam proses pengerjaan. Apabila pengerjaan jembatan darurat pertama itu selesai, maka akan dibangun jembatan darurat di sebelahnya.