Sepanjang 2018, Aksi Teror Meningkat 42 Persen

Pelaku penyerangan aksi terorisme di Mapolda Riau
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Retmon

VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, sepanjang 2018 jumlah aksi teror di Indonesia meningkat sebesar 42 persen dibandingkan tahun 2017.

Seiring dengan peningkatan jumlah aksi teror tersebut, ternyata meningkat pula jumlah pelaku teror yang berhasil diungkap Polri, yakni sebesar 113 persen.

"Jumlah pelaku teror yang berhasil diungkap sepanjang tahun 2018 meningkat 113 persen," kata Tito dalam rilis akhir tahun di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Desembee 2018.

Untuk jumlah aksi teror, Polri mencatat pada tahun 2018 sebanyak 17 aksi teror melanda Indonesia. Sedangkan pada tahun 2017 ada 12 aksi teror.

Adapun pelaku teror yang ditangkap pada tahun 2018 sebanyak 396 pelaku teror. Sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 176 pelaku teror.

Dengan peningkatan jumlah aksi terorisme yang terjadi selama 2018, hal tersebut juga berdampak terhadap jumlah korban dari personel kepolisian. Data korban luka hingga gugur dalam upaya penanganan kasus terorisme meningkat hingga 72 persen.

"Tahun 2017 ada 4 orang anggota gugur dalam aksi teror. Sedangkan tahun 2018 sebanyak 8 anggota gugur. Untuk yang terluka sebanyak 14 anggota terluka pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 ada 23 anggota yang terluka," ucapnya.

Untuk tindak lanjut penanganan kasus terorisme, sebanyak 25 pelaku teror meninggal karena dilakukan upaya penegakan hukum. Sementara pelaku teror yang meninggal karena bunuh diri sebanyak 13 orang dan satu orang meninggal karena sakit. 

"Yang divonis sebanyak 12 orang atau sebesar 3 persen, yang masih disidang berjumlah 141 orang atau 35 persen, dan yang masih dalam penyidikan sebanyak 204 orang atau 52 persen," kata Tito. (ase)