Jumlah Pasien DBD di RS Hasan Sadikin Bandung Melonjak 5 Kali Lipat

Direktur Utama RSHS Bandung Dr Nina Susana Dewi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Jumlah pasien demam berdarah dengue atau DBD yang ditangani Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, mengalami lonjakan lima kali lipat.

Direktur Utama RSHS Bandung Dr Nina Susana Dewi menjelaskan, lonjakan pasien itu terjadi sejak awal Januari 2019. Dari pasien yang ditangani, kebanyakan didominasi pasien berdomisili Bandung Raya dan Kota Cimahi.

“Sebelum akhir bulan itu sudah 55 pasien, jadi ini lonjakan luar biasa di RSHS,” ujar Nina di RSHS Bandung, Jumat, 25 Januari 2019.

Dari catatannya, kasus DBD yang ditangani dibandingkan Desember 2018 hanya 10 orang. Jumlah 55 pasien saat ini, menurut dia, tertangani dengan baik bahkan sebagian telah dipulangkan. Lonjakan pasien DBD tidak hanya meningkat di RSHS melainkan di rumah sakit daerah. 

Meski belum ada peringatan khusus dari pemerintah daerah, RSHS sudah menerapkan penanganan pasien DBD dengan kategori ring 1 dan ring 2. Untuk ring 1, yaitu penggunaan ruang anak. Sementara Ring 2 yaitu penggunaan ruangan lain jika pasien DBD terus membeludak. 

“Walaupun kami belum menerima keterangan dari pemda apakah ini KLB (Kondisi Luar Biasa) atau gimana. Tetapi dengan situasi ini RS Hasan Sadikin sudah mempunyai kebijakan apabila suatu saat meningkat, kami menerapkan kebijakan penempatan pasien,” katanya.

Dari 55 pasien itu, kebanyakan adalah pasien usia 15 tahun dibandingkan dewasa. “Kami berusaha semaksimal mungkin untuk pelayanan terbaik, ini lonjakannya lima kali lipat,” katanya.

Sarang Nyamuk 

Di tempat terpisah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memberikan imbauan kepada warga DKI untuk menjaga kebersihan dan selalu mengecek tempat-tempat yang rawan menjadi sarang nyamuk. 

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengatakan, pihaknya sudah memberikan instruksi ke sekolah-sekolah untuk memeriksa bak mandi, selokan, dan gudang agar tidak menjadi sarang nyamuk. 

"Kami sudah memberikan imbauan kepada sekolah-sekolah, pokoknya jangan ada genangan. Kemudian hati-hati dispenser yang masih ada air di bawah kerannya, di belakang kulkas tempat penampungan air harus sering dilakukan pengurasan. Kolam-kolam yang ada di sekolah juga dibersihkan," ujar Bowo di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat 25 Januari 2019. 

Bowo juga mengimbau kepada kepala sekolah dan wali murid jika kedapatan menemukan sarang nyamuk dan memerlukan penanganan, dapat menghubungi pihak Puskesmas setempat. Nantinya, Puskesmas akan melakukan penyemprotan atau memberikan bubuk abate. (ren)