Rehabilitasi Gempa Lombok, Fasilitator dan Pasukan Kostrad Ditambah

Sejumlah petugas merawat pasien di luar ruangan pasca terjadi gempa bumi di Puskesmas Malaka, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Demi mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi Lombok pascagempa, jumlah fasilitator ditambah dan diturunkan pasukan Zeni Kostrad.

Hal tersebut diungkapkan Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, usai menggelar rapat koordinasi sinergitas pelaporan rehabilitasi dan rekonstruksi di Mataram, Jumat, 8 Februari 2019.

"Alhamdulillah hari ini 500 Babinsa dan 500 Bhabinkamtibmas selesai melaksanakan diklat. Jadi ada penambahan 1.000 fasilitator, sehingga total keseluruhan 3.600," ujar Danrem.

Tugas fasilitator akan mendampingi tim dari PUPR untuk proses rehabilitasi Lombok. Tidak hanya itu, fasilitator juga bertugas untuk membuatkan desain rumah dan membantu penyusunan RAB sebagai salah satu syarat akuntabilitas pencairan bantuan.

Dalam bulan ini juga akan didatangkan pasukan dari TNI untuk membantu percepatan rehabilitasi gempa.

"Juga akan ada penambahan personel dari pasukan Zeni Kostrad yang Insya Allah akan datang pada minggu ketiga bulan Februari ini," katanya.

Dia juga mengatakan, bantuan stimulan terhadap masyarakat yang rumah mengalami kerusakan akibat gempa tengah dilakukan pencairan.

"Saat ini sedang kami laksanakan pencairan bantuan stimulan untuk rumah rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat. Terkait dengan rumah rusak berat dananya cukup besar sebanyak Rp50 juta dan sudah ditransfer sebanyak 50 persen. Akan ada perkembangan lagi sekitar 30 persen dan terakhir sebanyak 20 persen," kata dia.

Danrem juga meminta material untuk membangun rumah warga dapat tepat waktu didistribusikan.

"Apabila sudah ada kesepatan dengan penandatanganan perjanjian SPK, material tidak datang selama dua hari, maka aplikator akan didatangi oleh Kapolsek bersama Danramil atau dari fasilitator TNI-Polri," ujar Rizal.

Setelah barang tiba di lokasi, kata Danrem, akan ada tim ceker dari PUPR dan TNI-Polri untuk mengecek material yang sudah ada. Apabila material tidak sesuai dengan perjanjian maka akan dikembalikan.

Sementara Direktur Penanganan Pengungsi BNPB RI, Tavip Joko P menjelaskan agar aplikator atau pengusaha yang menyediakan bahan material segera membuat rekening bank agar mengontrol penggunaan dana.

"Bagi aplikator atau pengusaha yang sudah melakukan perjanjian agar membuat rekening di Bank BRI sesuai wilayah atau lokasi penanganan rehab-rekonstruksi sehingga bisa dikontrol penggunaan dana sesuai dengan rencana kebutuhan," kata Tavip.

Rapat koordinasi tersebut digelar bersama Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Kepala Pelaksana BNPB Provinsi NTB, perwakilan BPKP, perwakilan Kementerian PUPR, Direktur Penanganan Pengungsi, Dinas Perkim, para pelaksana di kabupaten/kota yang terdampak dan perwakilan Bank BRI di wilayah terdampak gempa. (ase)