Hashim Djojohadikusumo: Hutan Adat Jangan Ditanami Sawit

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aceng Mukaram

VIVA – Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo ikut bicara terkait isu kakaknya, Prabowo Subianto menyangkut lahan hak guna usaha (HGU) di Aceh dan Kalimantan. Hashim meminta agar polemik ini dilihat secara objektif.

Dia menegaskan, Prabowo punya komitmen dalam kelestarian hutan. Bahkan, bila Prabowo terpilih sebagai RI-1 maka persoalan hutan akan menjadi prioritas.

“Kita perlu pemulihan lahan. Kita tanam kembali. Nanti setelah periode Prabowo-Sandi harus dilanjutkan. Menanam kembali hutan yang rusak. Kita hidupkan kembali ini untuk melestarikan air. Karena di mana hutan kembali di situ ada air tercipta,” kata Hashim di sela acara pengukuhan pengurus daerah Gerakan Kristiani Indonesia Raya di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu, 20 Februari 2019.

Hashim menekankan, jika terpilih, Prabowo juga siap menciptakan sumber energi ramah lingkungan, seperti nabati itu dari pohon aren. Kemudian juga ada pohon enau untuk energi kerakyatan.

"Apa saja yang mendorong ekspor itu harus kita izinkan, kalau Malaysia izinkan ekspor lewat Malaysia itu kan bagus. Indonesia kalah dengan negara-negara Asia Tenggara, jumlah ekspor,” tutur Hashim.

Kemudian, Hashim juga menyinggung bila kelestarian hutan juga harus ditempa. Hal ini penting demi keberlangsungan kehidupan. Contohnya, ketika persoalan hutan adat agar jangan diganggu dalam penanamannya.

"Apalagi hutan adat, hutan adat yang sudah ada, jangan diganggu. Jangan ditanami sawit,” ujar Hashim yang juga pengusaha nasional itu.