Hujan Deras dan Angin Kencang Masih Mengancam Probolinggo

Salah satu dampak angin kencang di Probolinggo. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

VIVA – Berdasarkan pantauan BMKG Juanda, Jawa Timur, potensi hujan deras, badai petir, hingga angin kencang, masih mengancam sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk Probolinggo.

Pasca kejadian terjangan angin puting beliung, BPBD Kabupaten Probolinggo kembali mengingatkan warga untuk tetap waspada, selama tiga hari ke depan. Sementara itu, sebagian korban masih trauma angin kencang kembali terjadi.

Empat hari pasca terjangan angin puting beliung di Desa Tambak Rejo dan Curah Tulis, Tongas, upaya pembersihan dan perbaikan rumah-rumah warga, terus dilakukan sejumlah pihak. Mulai dari memindahkan batang dan ranting kayu yang menghempas atap rumah, hingga perbaikan fasilitas publik lainnya.

Selama 3 hari kedepan, BPBD kembali mengingatkan warga terdampak dan masyarakat kabupaten probolinggo secara umum. Untuk mewaspadai potensi bencana banjir dan angin kencang. Sebab, hasil pantauan BMKG, masih melihat adanya potensi hujan lebat, badai petir, dan angin kencang. Di sebagian wilayah Probolinggo khususnya dan Jawa Timur pada umumnya.

“Sebagai antisipasi terjadinya pohon tumbang, kami mengimbau warga segera memangkas atau bahkan menebang pohon, yang berada terlalu dekat dengan permukiman warga,” imbau Kalaksa BPBD, Anggit Hermanuadi, Minggu (10/3/2019).

Meski sebagian rumah-rumah warga korban angin puting beliung telah dibersihkan dan diperbaiki. Namun sebagian warga terdampak masih trauma. Saat terjadi angin kencang di dekat permukiman. “Kami masih ketakutan, takut celaka saat angin secara tiba-tiba kembali datang dan merusak rumah-rumah seperti kemarin itu,” tutur salah satu warga terdampak, Siti Khodijah.

Hingga Minggu (10/3/2019) siang, berbagai perbaikan fasilitas umum terus dilakukan untuk mengembalikan kondisi normal di lokasi terdampak puting beliung Probolinggo. Seperti yang dilakukan petugas PLN dalam memperbaiki sambungan aliran listrik. Karena mendapat laporan masyarakat adanya gangguan pasca diterjang angin puting beliung. (*)