2 Warga Malaysia Tewas di Gempa Lombok Akibat Tertimpa Reruntuhan

Konferensi pers BNPB soal gempa lombok di Jakarta, 18 Maret 2019
Sumber :
  • VIVA/Rifki Arsilan

VIVA – Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, dua orang wisatawan asal Malaysia yang tewas karena gempa bumi yang terjadi di Lombok Timur pada hari Minggu, 17 Maret 2019 akibat tertimpa reruntuhan bebatuan di kawasan air terjun Tiu Kelep.

Ia menjelaskan, pada saat gempa bumi berkekuatan 5,4 Skala Richter terjadi di Lombok Timur, sekitar 26 orang turis mancanegara asal Malaysia sedang menikmati panorama air terjun yang berlokasi di Desa Senaru, Lombok Utara.

"Jadi pada saat gempa terjadi, para wisatawan asal Malaysia itu sedang menikmati air terjun Tiu Kelep. Tiba-tiba gempa dan tertimpa longsor reruntuhan batu dari atas air terjun," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Pusat, Senin 18 Maret 2019.

Di lokasi air terjun Tiu Kelep itu ditemukan korban jiwa sebanyak tiga orang yaitu dua orang turis warga negara Malaysia dan satu orang warga lokal dari Desa Bayan, Lombok Utara.

"Tomy (14 tahun) warga lokal. Dan dua orang lagi sudah teridentifikasi sebagai warga negara Malaysia bernama Tai Sieu Kim (56 tahun), dan Lima Sai Wah warga Malaysia juga," ujarnya.

Gempa yang menggoncang Lombok, Nusa Tenggara Barat itu telah mengakibatkan ratusan orang lainnya luka-luka yaitu 119 orang terluka di Lombok Utara, 37 orang terluka di Lombok Timur dan 26 WN Malaysia ikut menjadi korban luka-luka.

"Saat ini  182 orang yang luka-luka itu sudah mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit dan puskesmas terdekat. Selain itu 2.108 penduduk terdampak, dan 525 rumah rusak, baik rusak berat, ringan atau pun sedang," kata Sutopo. (mus)