Takut Dipecat Majikan, PRT di Medan Buang Bayinya ke Tong Sampah

PRT buang bayinya di tong sampah.
Sumber :
  • Putra Nasution/VIVA.co.id

VIVA – Alasan takut dipecat majikan, perempuan berinisial DPS alias Dewi tega membuang bayinya yang baru lahir ke dalam tong sampah di Kompleks Perumahan Malibu, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Selasa 19 Maret lalu.

Bayi tersebut, ditemukan petugas kebersihan kompleks perumahan mewah di Kota Medan itu. Menerima laporan tersebut aparat Kepolisian langsung penyidikan dengan meminta keterangan saksi dan melakukan pengecekan rumah sakit di Kota Medan.

Alhasil, wanita berusia 28 tahun asal Lampung itu ditahan di sebuah rumah sakit di Medan. Setelah melahirkan anak ketiganya itu, Dewi mengalami pendarahan dan harus dirawat di rumah sakit.

Kemudian, Polisi mengamankan dan merujuk pelaku kasus pembuangan bayi itu ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk perawatan medis lanjutan. Tentunya dengan pengawasan pihak Kepolisian dari Polsek Medan Baru.

"Jadi, dari keterangan pelaku yang sudah bekerja selama 8 bulan di perumahan Malibu itu pun mengaku khilaf," ungkap Kapolsek Medan Baru, Kompol Martuasah Tobing, kepada wartawan di kantornya, Senin 25 Maret 2019.

Polisi pun menyita barang bukti berupa pisau cukur, plastik keresek, dan sepasang baju tidur milik pelaku. Sementara, jenazah bayi tak berdosa itu dibawa ke Kamar Jenazah RS Bhayangkara Medan.

"Pelaku adalah pembantu rumah tangga di perumahan Malibu," tutur perwira melati satu itu. 

Sambung Martuasah, atas perbuatannya tersebut, pelaku dijerat pasal 342 subs pasal 341 KUHPidana dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara. Dewi pun mengakui perbuatannya dan merasa menyesal serta khilaf. Ia nekat membuang bayinya agar bisa bekerja terus dan tidak dipecat oleh majikannya.

"Sebelum saya kerja, saya udah isi. Tapi saya tidak tahu kalau saya udah isi. Kan tidak enak kalau saya bekerja dan punya bayi. Saya masih mau bekerja dan membantu suami saya di kampung," kata Dewi sambil menundukkan kepala.

Dewi juga menuturkan sudah mempunyai dua anak sebelum membuang bayi ketiganya tersebut. Sedangkan ia mau bekerja terus untuk membantu perekonomian keluarganya di kampung.

"Sebenarnya saya tidak berniat untuk membuang bayi saya ini. Namun, karena takut akan dipecat oleh majikan, saya pun khilaf dan melakukan aksi tak terpuji itu. Sama sekali tidak ada niat saya. Saat itu saya bingung," tutur Dewi. (ren)