Kasus Ratna Sarumpaet, Fahri Hamzah: Siapa yang Dirugikan?

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kanan) memberikan kesaksian bagi terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet (kiri) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 7 Mei 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nalendra

VIVA – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menjadi saksi meringankan perkara penyebaran berita bohong atau hoax dengan terdakwa Ratna Sarumpaet. Dalam kesaksiannya, Fahri menyebut bahwa kasus Ratna ia anggap selesai usai Ratna meminta maaf ke publik.

"Bagi saya Bu Ratna sudah menelan bahwa dia bohong dan dia sudah minta maaf. Ya sudah selesai," kata Fahri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 7 Mei 2019.

Fahri mengaku dirinya sempat menghubungi Ratna usai mendengar kabar bahwa Ratna dianiaya pada 2 Oktober. Namun pada saat itu telepon dirinya tak direspon.

Kemudian, selang sehari kemudian dirinya mendapat telepon dari Ratna. Dalam sambungan telepon tersebut, Ratna meminta maaf dan mengaku telah berbohong.

"Ya sudah. Saya kagum di situ. Bisa orang menelan kebohongannya kan luar biasa. Banyak orang bohong dia teruskan kebohongannya. Artinya dia kan mengorbankan reputasinya sebagai orang yang membangun reputasinya," katanya.

Ia pun menilai apa yang dilakukan Ratna adalah hal yang biasa. Menurutnya, orang berbohong sudah banyak. Namun ia menyebut pejabat publik yang seharusnya tak boleh berbohong.

"Orang itu hari-hari bohong. Sudahlah tidak usah sok lah. Ini orang hari-hari bohong kok. Yang tidak boleh bohong itu pejabat publik karena dia bisa kena delik kebohongan publik. Tapi pejabat publik juga berbohong kok. Sudahlah, kita ini terlalu kayak suci gitu loh. Kita ini bohong hari-hari," katanya.

Siapa Dirugikan?

Fahri menyebut melanjutkan kasus Ratna Sarumpaet ke ranah hukum ini hanya buang-buang waktu dan tenaga, karena baginya kasus ini sudah selesai usai Ratna meminta maaf dan mengakui kebohongannya. "Dua hari kan cuma itu. Meledak sudah selesai kok. Apalagi?" ujar Fahri.

Ia juga tidak ingin mencari tahu alasan mengapa Ratna Sarumpaet berbohong. Menurut Fahri, hal tersebut adalah privasi. Apalagi, dalam kasus Ratna juga tidak ada yang dirugikan. "Siapa yang dirugikan?" ujarnya.

Fahri berharap usai kasus ini, ibunda aktris Atiqah Hasiholan dapat terus berkarya di bidang seni dan budaya dengan menulis buku, teater, membuat film dan kritik sosial. "Tapi kritiknya itu dalam pengertian terbuka dikurangi, tapi perenungan lah," ucapnya.

Ratna Sarumpaet didakwa membuat keonaran lewat hoax penganiayaan. Ratna menyebarkan hoax kepada sejumlah orang lewat pesan WhatsApp, termasuk mengirimkan gambar wajah lebam dan bengkak yang diklaim akibat penganiayaan.

Padahal kondisi bengkak pada wajah Ratna merupakan efek dari operasi plastik yang dijalaninya di RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. Jaksa mengungkap Ratna memoto dirinya saat menjalani perawatan medis, lalu menyebarkan foto ditambah keterangan soal terjadinya penganiayaan terhadap dirinya oleh orang tak dikenal. (mus)