Soal Keturunan Arab, Alumni 212: Ucapan Hendropriyono Provokasi

Novel Bamukmin.
Sumber :
  • Ridho Permana

VIVA – Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin menganggap pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Mahmud Hendropriyono soal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dan keturunan Arab, sebagai provokasi. 

"Jelas ucapan Hendropriyono adalah sebagai provokasi yang sangat mengancam keutuhan bangsa," kata Novel melalui pesan singkat kepada VIVA di Jakarta, Rabu, 8 Mei 2019. 

Padahal, kata dia, justru yang memberikan kontribusi terhadap kemerdekaan ini adalah warga keturunan Arab dan Mesir yang pertama mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia. 

Novel mengaku heran dengan pernyataan itu. Padahal, kata dia, negara yang menjajah Indonesia adalah Belanda, Jepang, Portugis.

"Bahkan laskar komunis China pernah membantai rakyat Indonesia, tapi kenapa warga keturunan Arab yang menjadi korban diskriminasi, dalam ujaran kebencian yang dilakukan Hendropriyono yang pernah diduga tersangkut kasus pembunuhan Munir," ujarnya.

Novel menilai, ucapan Hendropriyono itu masuk dalam kategori ujaran kebencian. Pihaknya berencana akan melaporkan Hendropriyono kepada aparat penegak hukum. 

"Ini jelas diduga sudah masuk dalam delik hukum ujaran kebencian. Insya Allah saya dan kawan-kawan di Korlabi akan melaporkan Hendropriyono. Kita akan koordinasikan dengan tim advokat muslim 212," katanya. 

Sebelumnya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Mahmud Hendropriyono, melontarkan pernyataan panas dengan menyindir Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Ia meminta Habib Rizieq dan WNI keturunan Arab, agar bisa menjaga diri dengan tak memprovokasi. (ase)