Di Depan Jokowi, Ketua DPR Sebut Nama Fahri Hamzah Dua Kali

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.
Sumber :

VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo melemparkan guyon ketika menyampaikan sambutan saat menggelar buka puasa bersama dengan Presiden Joko Widodo, di kediamannya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin, 13 Mei 2019.  

Saat memberikan sambutan, Bambang menyinggung koleganya yang hadir, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, dua kali.  Itu dilakukan Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, ketika mengabsen para tamu yang hadir. "Saya lihat hadir pak Fahri Hamzah. Sengaja saya sebutkan pertama untuk lebih mengakrabkan," kata Bambang sambil melempar senyum.

Bambang kemudian menyebut nama-nama seperti Wakil Ketua DPR Agus Hermanto dan Utut Adianto. 

Sebelum azan Magrib berkumandang, Bambang menyampaikan rasa syukurnya, Pemilu serentak kali ini berjalan lancar. Ia juga menyinggung, kemungkinan Jokowi terpilih di periode kedua di depan pejabat yang hadir. 

Dalam kesempatan itu, Bambang pun berharap semua tokoh, termasuk elite politik menyampaikan pernyataan-pernyataan yang kondusif dan dapat mendinginkan situasi politik. 

"Insya Allah nanti di tanggal 22 Mei bertepatan dengan Nuzulul Quran, hasil pemilu akan diumumkan. Dan kita semua berharap di tanggal yang keramat itu tidak ada aksi-aksi yang mengganggu ketertiban umum," ujarnya. 

Menutup sambutannya, Bambang sempat menyinggung isu pemberontakan sosial, dengan pengerahan massa yang belakangan menjadi perdebatan di publik. 

Ia juga tak sepakat, pengerahan massa untuk turun ke jalan, seperti yang dituduhkan bahwa pemerintah saat ini otoriter oleh segelintir kelompok, tidak tepat. 

Lagi-lagi, dalam kesempatan itu, Bambang memanggil nama Fahri. "Tidak ada kepentingan yang memaksa. Tidak ada ekonomi yang krisis, tidak ada kepemimpinan yang represif. Tentu kalau otoriter, Pak Fahri Hamzah tidak ada di ruangan ini," ujarnya. 

Dia menambahkan, "Kita lihat pak Jokowi senyumnya ramah, tidak pasang muka kenceng. Jadi tidak ada alasan juga kita menggerakkan people power karena yang rugi adalah rakyat kita sendiri."