Anggota TNI Pingsan Saat Jaga Kotak Suara karena Stroke

Praka Yudha Agnie, anggota Komando Daerah Militer V/Brawijaya, pingsan saat jaga kotak suara di Markas Kepolisian Sektor Kenjeran, Kota Surabaya.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pihak RSUD Dr. Muhammad Soewandhie menjelaskan bahwa Praka Yudha Agnie, anggota Komando Daerah Militer V/Brawijaya, yang pingsan usai melaksanakan tugas menjaga kotak suara di Markas Kepolisian Sektor Kenjeran, Kota Surabaya, mengalami stroke pendarahan, bukan karena keracunan seperti kabar berkembang di media sosial.

Dokter spesialis Bedah Umum, Dr Billy Daniel, dokter yang pertama kali menangani, menuturkan pihaknya menerima pasien Praka Yudha pada Kamis kemarin sekira pukul 11.30 WIB. Setelah dilakukan CT-scan, pihaknya kemudian berkonsultasi dengan dokter sejawat, di antaranya dokter neurologi.

“Kemudian kami naikan ke unit stroke,” ucapnya saat konferensi pers bersama pihak Kodam V/Brawijaya dan Kepolisian RI setempat di RS Soewandhie Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 17 Mei 2019.

Dokter spesialis bedah syaraf yang ikut menangani Praka Yudha, Dr. Khamim Tohari, mengatakan, dari hasil pemeriksaan pasien tersebut terkena stroke pendarahan, bukan karena keracunan atau lainnya. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan klinis dan tanda-tanda pada tubuh pasien kemarin, Kamis.

Ditandai dari cara bicara Praka yang agak cadel dan mata bagian kiri yang agak tertutup. “Kemudian dari hasil CT-scan menunjukkan adanya perdarahan di tepi batang otak. Ini adalah titik yang sangat vital karena di situ pusat kesadaran, pusat jantung, dan pusat paru ada di situ semua,” kata Khamim.

Saat ini, lanjut dia, kesadaran Praka mulai stabil. Namun, tim masih melakukan pemantauan medis terhadap tepi batang otak yang mengalami pendarahan.

“Karena masih ada risiko, kalau aliran cairan itu masih buntu, ada kemungkinan kesadarannya menurun. Kalau seperti itu, maka akan periksa ulang dengan CT-scan, kalau cairannya menumpuk, maka akan dilakukan operasi,” kata Rince.

Sebelumnya, Kepala Penerangan Komando Daerah V/Brawijaya Kolonel Infantri Singgih Pambudi Arinto menegaskan, bahwa Praka Yudha pingsan usai berjaga kotak suara bukan karena keracunan makanan. “Dari gejala-gejala klinis yang ada, dari hasil pemeriksaan terhadap yang bersangkutan maupun rekan-rekannya, pemeriksaan scan security terhadap makanan terakhir (yang dikonsumsi), maupun hasil kerja RS Soewandhie, tidak menunjukkan gejala-gejala yang bersangkutan bukan keracunan.”

Praka dilaporkan kehilangan kesadaran usai melakukan pengamanan kotak suara di Markas Kepolisian Sektor Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 16 Mei 2019. Dia dirawat di RS dr Muhammad Soewandhie, Kepolisian menyebutkan Praka kini sudah sadar kendati masih dalam perawatan.