Polisi Sebut Pembakaran Kendaraan di Asrama Brimob Terjadi karena Hoax

Bentrok di Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – Kadiv Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal menduga, ada rencana yang sistematis terkait kericuhan massa aksi 22 Mei, yang memprotes hasil Pemilu 2019, terlebih sampai membakar sejumlah kendaraan di depan asrama Brimob di Jalan KS Tubun, Slipi, Jakarta Barat, dini hari tadi. 

Iqbal menuturkan, sejauh ini sekitar 11 unit mobil yang rusak parah. Dia menduga, kerusuhan yang terjadi di asrama Brimob, bukan secara spontan, namun by design atau peristiwa terencana.

"Insya Allah kami dalami. Mohon doa, agar kami mampu melakukan proses penyelidikan ini dan kami akan jawab ke publik nanti," kata Iqbal, saat konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Rabu 22 Mei 2019.

Iqbal memprediksi, penyerangan asrama Brimob ini salah satu penyebabnya, karena isu hoaks bahwa ada anggota Brimob dan TNI menyerang masjid. Iqbal membantah tegas hal tersebut dan menyebut adanya korelasi penciptaan isu hoaks tersebut dengan kejadian berikutnya. 

"Bahwa Brimob tidak pernah menyerang masjid. Teman kami, rekan kami TNI juga tak pernah menyerang masjid, tetapi diviralkan nyerang masjid," kata Iqbal.

Selain itu, terdapat framing-framing isu dengan menyebar foto-foto yang disengaja untuk mendeskriditkan Polri, bila itu bukan pasukan Tanah Air.

"Banyak foto kebetulan anggota Brimob yang di-framing memang sengaja mendiskreditkan Polri bahwa itu pasukan negeri seberang yang sipit-sipit, saya kan sipit juga. Tidak ada itu, kami bantah. itu adalah personel Brimob dan WNI," kata Iqbal lagi. (asp)