29 Anggota Polri Luka Saat Amankan Aksi 21-22 Mei

Polisi korban kerusuhan 21-22 Mei
Sumber :
  • VIVA/Bayu Nugraha

VIVA – Sebanyak 29 anggota Polri menjadi korban pada saat mengamankan aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan pada 21-22 Mei 2019. Sebanyak 29 anggota tersebut mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.

Dari total jumlah tersebut, tak semua anggota Polri harus menjalani perawatan secara intensif atau rawat inap.

"Jadi RS Polri ini ikut juga dalam menangani kesehatan korban kejadian tanggal 21-22. Total yang kita tangani ada 60 orang. Ada 29 adalah Polri, dari 29 ini waktu itu 10 yang rawat jalan artinya tidak terlalu berat, kemudian 19 kita rawat, kita opname di sini," kata Kepala Rumah Sakit Polri Brigadir Jenderal Polisi Musyafak di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 27 Mei 2019.

Kemudian dari peserta demo sebanyak 31 orang ditangani RS Polri. Sebanyak 13 orang menjalani rawat jalan dan 18 orang dirawat.

Ia menyebutkan, dari 19 orang anggota Polri yang ia rawat pada saat awal kejadian, sudah tinggal beberapa yang masih harus dirawat inap, karena melihat kondisi yang belum memungkinkan untuk pulang ke rumah.

"Kemudian terkait dengan kondisi kesehatan anggota, sampai hari ini 19 (orang) yang kita rawat. Sekarang tinggal 8 (orang) yang masih kita rawat. Dari 8 ini tiga yang agak serius perlu tindakan operasi, lima (hanya observasi) yang perlu ditindaklanjuti," katanya.

Salah satu korban dari Polri bernama Komandan Kasubdit KBR Jajaran Polda Metro, AKP Ibrahim Sadjap masih menjalani perawatan karena masih menjalani pemulihan pada bagian sendi bahu sebelah kanan. Hal itu karena ia terkena lemparan batu saat jatuh hendak ingin menyelamatkan diri.

Rata-rata, kata Musyafak, anggota yang terluka karena jatuh dan lemparan batu.

"Dari luka yang ada, ada beberapa luka, luka lecet, memar. Untuk AKP Ibrahim, sendi pada bahu, sekarang dalam pemulihan, beberapa hari lagi boleh rawat jalan," ujarnya.