Arus Mudik dan Balik Lewat Laut juga 'Macet Panjang', ini Sebabnya

Arus balik Lebaran di Pelabuhan Bakauheni.
Sumber :
  • Yandi Deslatama/ VIVA.co.id

VIVA – Arus mudik dan balik saat momen Lebaran Idul Fitri selalu dihantui dengan kemacetan. Bukan hanya di jalur darat, mudik di jalur laut dengan kapal feri pun dilanda kemacetan panjang, hingga keluar pelabuhan.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Condro Kirono, saat meninjau Pelabuhan Merak di Kota Cilegon, Banten.

Menurut Condro, kemacetan di pelabuhan dimungkinkan terjadi setiap tahun, lantaran pemudik selalu bertambah, sedangkan jumlah dermaga hanya ada tujuh.

"Kapalnya banyak pun, kalau tujuh (Dermaga) itu sudah penuh, ya pasti tidak bisa menampung dengan jumlah pemudik yang sangat tinggi," kata Condro, kepada awak media di Posko Terpadu Angkutan Lebaran di Pelabuhan Merak, Minggu, 9 Juni 2019.

Dia menekankan kembali mudik melalui jalur laut berbeda dengan jalur darat maupun udara. Jika menggunakan pesawat, hanya manusia dan barang bawaannya saja yang ikut mudik.

Lalu mudik jalur darat, penumpang dan barang bawaan sudah berada di dalam kendaraan. Selain itu, pemudik bisa membawa kendaraan sendiri.

Sedangkan lewat jalur laut, pemudik yang membawa kendaraan harus membeli tiket, kemudian antre di dermaga. Selanjutnya, secara bergantian masuk ke dalam kapal.

"Memang kalau lebaran pada saat arus mudik, arus balik, penyeberangan itu beda dengan jalur darat," jelasnya.

Maka itu, penyedia jasa, PT ASDP Ferry Indonesia harus menyiapkan fasilitas yang memadai bagi pemudik. Fasilitas ini seperti kemudahan terutama pemudik dengan sepeda motor.

"Otomatis ada antrean menunggu. Sehingga saya berpesan yang menunggu itu supaya tidak jutek, supaya tidak panas, (PT ASDP) kasih tempat yang bagus," ujarnya. (ren)