Kivlan Zen Berani Dikonfrontir dengan Habil dan Iwan

Kivlan Zen.
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace Simbolon

VIVA – Mantan Kepala Staf Kostrad, Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen, memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa, 18 Juni 2019. Kivlan dikonfrontasi dengan tersangka kasus ancaman pembunuhan empat tokoh nasional, Habil Marati dan Iwan Kurniawan alias HK.

Kivlan tiba di lokasi sekira pukul 16.55 WIB, dengan dikawal anggota Kepolisian. Ia memilih bungkam dan langsung masuk ruang penyidik.

Kuasa hukum Kivlan, Muhammad Yuntri menerangkan, Kivlan tak membawa barang bukti apapun dalam agenda konfrontasi kali ini. Kliennya, kata Yuntri, ingin fokus dalam pemeriksaan kali ini dan dipastikan dia berani dan siap untuk dikonfrontir.

"Kita memfokuskan untuk konfrontasi langsung. Belum (membawa) barang buktinya," kata Yuntri di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 18 Juni 2019.

Sebelumnya, Yuntri mengatakan, kliennya mengakui menerima uang senilai SGD4.000 dari tersangka Habil Marati. Namun dia membantah kliennya menggunakan uang tersebut untuk membeli senjata api.

Polisi telah menangkap dan menetapkan Habil Marati terkait kasus dugaan ancaman pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan satu bos lembaga survei. 

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Ade Ary menyebut, Habil berperan sebagai pemberi dana sebesar Rp150 juta kepada Kivlan Zen. Uang itu untuk keperluan pembelian senjata api.

"Tersangka HM ini berperan memberikan uang. Jadi uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zen) berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api. Juga memberikan uang Rp60 juta langsung kepada tersangka berinisial HK, untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api," kata Ade Ary di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Juni 2019.

Sejak kasus ini terungkap, nama Kilvan juga disebut-sebut memberikan perintah langsung para tersangka kasus penyeludupan senjata untuk membunuh empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.

Enam tersangka yang telah ditahan juga sudah memberikan testimoni terkait dugaan adanya keterlibatan Kivlan Zen merancang pembunuhan terhadap empat tokoh nasional yang di antaranya Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menkopolhukam Wiranto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.