Tergulung Ombak Enam Meter, Nelayan di Banten Tewas

Ilustrai tim SAR cari korban kapal tenggelam.
Sumber :
  • Media Center Basarnas Surabaya

VIVA – Kapal nelayan KM Sri Rejeki mengalami mati motor hingga terbalik karena terhantam ombak setinggi enam meter di perairan Pantai Borokoy Desa Cikiruhwetan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Sebelum peristiwa nahas yang terjadi pada Jumat, 28 Juni 2019 kemarin, sekitar pukul 16.00 WIB, KM Sri Rejeki mengalami mati mesin dan ditarik oleh perahu nelayan lainnya. Namun mengalami putus tali kemudian dihantam ombak.

"Namun tergulung ombak setinggi enam meter. Mereka sempat berenang ke pantai, dua selamat, satu diperkirakan tenggelam," kata Kepala Basarnas Banten Zaenal Arifin, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Sabtu 29 Juni 2019.

Satu orang yang di duga tenggelam bernama Amir, Anak Buah Kapal (ABK) dari KM Sri Rejeki. Sedangkan Toha dan Rahmat berhasil selamat dengan berenang ke pantai.

Kedua korban selamat, kemudian dibawa ke rumah warga setempat untuk di obati.

Warga Pantai Borokoy Desa Cikiruhwetan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Banten.

"Kita dapat laporan malam tadi, sekitar pukul 21.00 wib. Kita langsung terjunkan satu tim, bekerjasama dengan potensi SAR lainnya," kata dia.

Tim Basarnas masih melakukan pencarian dengan menyisir Pantai Borokoy, lantaran ketinggian ombak antara empat sampai enam meter. 

"Tim SAR gabungan melakukan penyisiran di perairan pantai radius 5 km kearah barat dan 5 km kearah timur, dengan hasil sementara masih nihil," ucap nya.