BMKG: Kita Berharap Energi Gempa Selatan Lombok Terlepas Kecil-kecil

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto.
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

VIVA –  Potensi gempa bumi di wilayah Selatan Lombok dikhawatirkan banyak pihak. Energi gempa yang cukup besar dapat menimbulkan tsunami jika energi tersebut terlepas.

Wilayah Selatan Lombok memang memiliki riwayat kegempaan dahsyat. Pada 1977 gempa dan tsunami merusak wilayah Sumba, Lombok dan Sumbawa. Itu terjadi karena tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

Saat ini wilayah Selatan Lombok diprediksi tengah dalam fase bangkit, namun belum diketahui pasti kapan energi gempa akan terlepas.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, yang ditemui di acara sosialisasi kegempaan di Universitas Nahdlatul Ulama NTB, mengatakan sangat berharap energi di Selatan Lombok dapat dilepas secara kecil-kecil, tidak diakumulasi secara seluruhnya.

"Kita berharap gempanya kecil-kecil banyak, sehingga tidak ada akumulasi energi di Selatan. Jadi kalau diam berarti sedang mengumpulkan energi," ujarnya di Mataram, Kamis, 4 Juli 2019.

Namun pada kenyataannya, gempa-gempa kecil di Selatan Lombok sangat jarang terjadi, hal tersebut dikhawatirkan energi gempa akan diakumulasikan dan memicu gempa besar saat lepas.

Agus Riyanto menjelaskan, dari analisis yang dilakukan BMKG, potensi gempa di Selatan Lombok mencapai 8,5 magnitudo. Itu dapat membangkitkan tsunami.

"Ada kajiannya, kita buat simulasi 8 setengah (8,5 magnitudo). Kalau sampai terjadi 8,5 akan terjadi tsunami," paparnya.

Agus menjelaskan, tsunami dapat berdampak di Kuta, namun tidak sampai di lokasi yang saat ini tengah dijadikan lokasi MotoGP 2021.