Cerita SBY soal Ani Yudhoyono yang Rajin Membalas Surat Masyarakat

Ani Yudhoyono semasa hidup bersama suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono
Sumber :
  • Instagram / aniyudhoyono

VIVA – Keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar tahlilan 40 hari meninggalnya Ani Yudhoyono, Rabu, 10 Juli 2019. Acara ini dilaksanakan di kediaman SBY di Pendopo Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam sambutannya, SBY mengucapkan terima kasih atas doa yang disampaikan untuk almarhum sang istri.

SBY pun bercerita mengenai kisah sang istri semasa hidup. Selama empat bulan mendampingi sang istri menjalani pengobatan di Singapura, SBY menjadi saksi betapa sang istri dengan penuh syukur dan selalu membalas ucapan doa dari siapapun atas kesembuhannya, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

"Saya saksikan sendiri Ibu Ani sambil menjalani kemoterapi dan pengobatan yang lain, sering pula dengan rasa haru dan air mata yang berlinang membaca dan menyaksikan sendiri semua doa dan pesan di buku tamu atau di media sosial," kata SBY.

Bahkan, kata SBY, kerap pula dirinya diminta untuk membacakan surat dan berita lain apabila Ibu Ani sedang menjalani tranfusi darah dan kemoterapi, sehingga tak memungkinkan untuk membacanya sendiri.

Sikap tersebut, lanjut SBY, memang sudah diterapkan almarhum sang istri saat sehat baik saat menjadi ibu negara maupun sudah tak menjadi ibu negera.

"Ibu Ani selalu membalas dan aktif berkomunikasi langsung dengan siapapun tanpa membedakan identitas dan strata sosial," katanya.

SBY melanjutkan sering kali mengingatkan untuk berhenti berkomunikasi karena hari larut. Namun, Bu Ani menjawab bahwa isu yang disampaikan masyarakat adalah hal yang penting dan harus segera ditanggapi dan ditindaklanjuti.

"Sikap, karakter dan kebiasaan itu tetap dilakukan selama menjalani pengobatan atas penyakit kanker darah yang dideritanya. Kecuali kalau keadaan kesehatannya sedang drop atau tengah dirawat," katanya.