Pesan Kalemdiklat Polri ke Capaja: Jangan Jadi Perwira Hello Kitty

Sejumlah Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI dan Polri mengikuti pembekalan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri, Komjen Pol Arief Sulistyo, ikut memberikan pembekalan kepada 785 Calon Perwira Remaja TNI-Polri di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Kamis 11 Juli 2019. Dalam pembekalannya, Arief mengingatkan agar dalam berkarir tetap mengutamakan kejujuran dan jangan menggunakan cara yang tidak sehat untuk mencapai posisi puncak.

Dalam 785 Capaja yang mendapat pembekalan, ada sebanyak 306 orang Capaja yang merupakan anak dari pejabat TNI-Polri. Karena itu, Arief mengatakan Capaja yang merupakan anak Pejabat TNI-Polri jangan bergantung kepada jabatan orangtuanya.

"Ingat to be your self. Jadilah diri kalian sendiri. Jangan bergantung kepada orangtua kalian. Apapun yang terjadi laksanakan, laksanakan. Jangan mentang-mentang bapaknya pejabat utama di Mabes Polri merengek-rengek 'Pak kalau bisa minta tolong lah saya dinas di Jakarta saja, deket rumah' itu bukan perwira, itu anak mami, perwira hello kitty," kata Arief, Kamis 11 Juli 2019

Menurut Arief, tidak semestinya seorang perwira memiliki sifat lemah dan cengeng. Seorang perwira harus memiliki jiwa yang kuat dan kesatria. "Kami tidak berharap anak-anak kami, yang sudah kami didik selama ini menjadi perwira Hello Kitty, perwira kardus yang lembek. Tapi yang kami inginkan adalah perwira-perwira kesatria," ujarnya.

Arief berpesan agar para Capaja menjalankan setiap tugas yang diberikan harus dilaksanakan dengan baik, dan dapat ikhlas di manapun ditempatkan.

"Jangan menilai waduh saya ditempatkan di NTB, itu takdir Tuhan. Jangan menilai tempatnya, tapi berfikirlah apa yang bisa kalian lakukan. Kita tidak tahu ada rahasia kesuksesan di tempat itu bagi kalian," ujarnya.

Arief sudah berpengalaman menghadapi Capaja yang mengeluh dan tidak siap ditempatkan di daerah terpencil. Maka dari itu, dirinya mengumpulkan dan berpesan jangan ada yang coba tawar menawar terkait penempatan tugas seorang perwira.

"Jadi, sebelum berangkat begini saya sudah kumpulkan taruna Kepolisian, saya sudah ancam. Pokoknya nanti kalau ada siapapun orangtua kalian yang menitipkan, maka saya akan tempatkan di Mabes TNI apakah nanti di Koramil, Kodim. Tidak saya tempatkan di Polri," ujarnya.

Para perwira diharapkan dapat mencapai karir tertinggi dengan usaha sendiri, bukan dengan cara cengeng dan merengek kepada orangtua. Karena cara tersebut bukanlah cara seorang perwira menggapai cita-cita.

"Saya ingin mendidik supaya menjadi diri sendiri. Karir kalian ditentukan sama kalian sendiri, bukan orangtua. Jangan lagi merengek-rengek," ujarnya. [mus]