Gubernur Kaltim Tolak Lantik Sekda, Mendagri Tak Ambil Pusing

Mendagri Tjahjo Kumolo melantik Sekda Kaltim Abdullah Sani.
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA –   Menteri dalam negeri, Tjahjo Kumolo menyayangkan sikap Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, terkait pelantikan Sekretaris Daerah Kaltim terpilih Abdullah Sani.

Tjahjo mengatakan,  Isran tanpa alasan tidak mau melantik Sani, yang seharusnya sudah menjadi kewajiban. Penolakan Isran membuat Tjahjo mengambil alih pelantikan tersebut sore ini, Selasa, 16 Juli 2019. 

Tjahjo mengungkapkan, pelantikan dilakukan demi menjaga wibawa presiden. Sebab Keputusan Presiden sudah dikeluarkan untuk penetapan Sekda Kaltim yang baru.

Menurut Tjahjo, alasan Isran enggan melantik Sani karena calon usulan Isran tak terpilih. Namun Tjahjo heran dengan sikap Isran, sebab pemilihan sudah dilakukan sesuai mekanisme.

"Tugas saya adalah, saya harus menjaga kewibawaan pemerintah pusat, presiden, wakil presiden, dan lembaga terkait. Tiga nama yang diajukan clear semua. Mendadak kok ditolak, putra daerah tiga-tiganya," kata Tjahjo usai melantik Sekda Kaltim yang baru, Abdullah Sani di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa 16 Juli 2019.

"Enggak ada (alasan tidak mau melantik). Dia hanya menginginkan si A, tapi semua punya kekuatan yang sama, kewenangan yang sama dan semua dibahas dalam pemilihan. Tidak mungkin dipilih tiga sekda, dari tiga nama itu dipilih satu. Tidak ada ranking satu dua dan tiga. Penilaiannya mohon maaf, perbankan dicek, semua dicek," ujarnya menjelaskan.

 Tjahjo mengingatkan, seharusnya ini adalah kewajiban kepala daerah. Jika Isran mau marah karena pelantikan ini Tjahjo tidak ambil pusing.

"Saya harus menjaga wibawa presiden, kalau pak gubernur mau marah, marah lah sama saya, tapi jangan melecehkan presiden. Ini kewajiban kepala daerah," ujarnya menegaskan.

"Pelantikan ini sudah kami komunikasikan. Kita undang, Danrem hadir, Kapolda Kaltim hadir, dari DPRD juga," kata dia.