Daftar Enam Korban Meninggal Akibat Gempa 7,2 SR di Halmahera Selatan

Korban gempa Halmahera Selatan
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara mencatat ada enam korban meninggal dunia setelah gempa 7,2 magnituddo yang mengguncang wilayah Halmahera Selatan. Lima dari enam korban disebabkan tertimpa runtuhan bangunan.

"Lima korban diakibatkan reruntuhan bangunan, sedangkan satu korban meninggal di pengungsian," kata Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo di Jakarta, Rabu, 17 Juli 2019.

Ia merinci, satu korban atas nama Saima (90), warga Nyonyifi, meninggal dunia di pengungsian daerah dataran tinggi di Desa Nyonyifi, Kecamatan Bacan Timur.

Sementara itu, kata dia, bantuan logistik terus mengalir untuk penanganan darurat. BNPB mengirimkan 1 unit helikopter Mi-8 untuk mendistribusikan bantuan, seperti tenda keluarga dan barang lainnya.

Bantuan tenda lain telah disiapkan pengirimannya melalui pesawat Hercules yang tiba di lokasi semalam.

"Selain pengiriman via udara, BNPB telah mengirimkan dukungan logistik melalui kapal. Bongkar muat dari kapal tanker ke kapal yang lebih kecil telah dilakukan," ujarnya.

Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan sudah membentuk posko untuk melakukan penanganan darurat. Dapur umum yang dioperasikan Pemprov Maluku Utara dibantu TNI dan Polri untuk melayani 9 pos pengungsian di Kota Labuha.

Selain itu, pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, terhitung 15-21 Juli 2019.

Berikut enam korba korban yang meninggal akibat gempa Halmahera Selatan:

- Aisyah (54 tahun), asal Desa Ranga-Ranga, Gane Barat Selatan
- Aspar Mukmat (20), Desa Gane Dalam, Gane Timur Selatan
- Sagaf Girato (50), Desa Yomen, Joronga
- Aina Amin (50), Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan
- Wiji Siang (60), Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan
- Saima (90), warga Nyonyifi, Desa Nyonyifi, Kecamatan Bacan Timur

(ase)