Rizal Ramli Khawatir Kasus Besar di KPK Tak Beres Jika Dipimpin Polisi

Rizal Ramli
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ridho Permana

VIVA – Mantan Menteri Koordinator bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri, Rizal Ramli, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menuntaskan kasus-kasus besar yang selama ini terkesan masih jalan di tempat. Apalagi, sebentar lagi akan berganti kepemimpinan di lembaga antirasuah tersebut.

"Saya ingin mengatakan kepemimpinan KPK (Jilid IV) ini kan sebentar lagi. Mohon supaya kasus-kasus yang besar yang sudah tahunan dibukalah terang benderang. Selain kasus BLBI, kasus Century," kata Rizal di kantor KPK, Jakarta Selatan, Jumat 19 Juli 2019.

Rizal sendiri datang ke KPK untuk memenuhi pemeriksaan sebagai saksi untuk perkara korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (SKL BLBI). Dia diperiksa guna melengkapi berkas penyidikan Obligor Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI), Sjamsul Nursalim, dan istrinya, Itjih Nursalim.

Rizal juga menyinggung kekhawatirannya karena banyaknya calon pimpinan KPK jilid V yang berasal dari Kepolisian. Ia merasa khawatir jika menjadi pimpinan KPK jilid V juga tak mampu menangani kasus-kasus besar tersebut.

Sebelumnya, sejumlah perwira tinggi atau pati jenderal bintang satu dan dua Polri mendaftar sebagai capim KPK periode 2019-2023. Para pati itu lolos daftar ke 192 capim KPK untuk lanjut ke uji kompetensi.

"Karena pimpinan KPK (Jilid V) yang akan datang saya dengar banyak calonnya polisi. Itu bisa berubah sama sekali nanti bisa coup de grace," tutur eks Menko Kemaritiman itu.

Dia pun mengingatkan bahwa KPK dibentuk untuk mendukung Polri yang tak mampu menangani kasus-kasus besar. Ia khawatir jika dipimpin polisi, KPK pelan-pelan bisa berubah peranan dan fungsinya.
 
"Dulu KPK dibuat karena polisi kurang mampu menangani kasus-kasus korupsi besar. Tapi kalau nanti pimpinan yang baru banyak polisi itu namanya coup de grace. Pelan-pelan KPK bisa berubah peranan dan fungsinya, jangan sampai itu terjadi," kata Rizal. (ren)