Ini Rencana Selanjutnya dalam Hidup Ahok

Ahok saat mengunjungi stasiun MRT di Jakarta.
Sumber :
  • @basuki_btp

VIVA – Bersilaturahmi, sekaligus melakukan diskusi dengan teman-teman dari berbagai kalangan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkap sejumlah rencana dirinya ke depan. Beberapa pertanyaan terkait apa yang akan dilakukan ke depannya ditanyakan langsung berbagai teman kepada Ahok. Semua terjawab dalam video yang diunggah dalam Youtube Panggil Saya BTP pada Minggu, 21 Juli 2019.

Dalam pemaparannya, Ahok mulai menceritakan bagaimana dulu dia merencanakan pembangunan di 17 pulau reklamasi. Tapi dia kemudian terpaksa harus masuk tahanan Mako Brimob karena kasus penistaan agama. Ahok kemudian menceritakan pengalaman hidupnya.

"Saya sekarang ini bebas tapi tidak bebas. Kalau dulu di Mako Brimob itu tidak bebas tapi bebas. Enak mana, kadang-kadang saya pikir enakan di Mako," katanya.

Menurutnya, meski terbatas menjalani hidup di tahanan sesungguhnya benar-benar bebas dan teratur. Jam 10 malam dia sudah harus tidur. Sebelum tidur malam, sejak pukul 17.30 WIB, Ahok sudah tidak makan.

"Sudah puasa sampai besok pagi. Enak itu, setiap pagi berjemur kalau enggak mendung. Setiap pagi, Senin sampai Jumat pasti olahraga. Kita tidur, perut kita betul-betul kosong," katanya.

Karena itu, Ahok memastikan bahwa selepas dari tahanan dia merasa bebas tapi sebenarnya jadi rutin. Sejak keluar, Ahok selalu mencatat ke mana saja setiap hari dia pergi. Hingga kini, sudah 177 hari dia sudah keluar dari tahanan Mako Brimob.

"Kalau dulu kan hobinya beda, cari gara-gara, cari masalah. Kalau sekarang ya enggak lah," katanya.

Saat ditanya apa yang akan dilakukan Ahok setelah ini. Selepas dia menjalani masa tahanan. Karena banyak teman merindukan apa karya yang akan dilakukan Ahok saat ini.

Ahok kemudian menyampaikan, bahwa dirinya memang menyadari, saat dia berada di dalam tahanan masih banyak orang yang minta bantuan. Baik itu soal ijazah, kursi roda.

"Dalam hati saya, lo kira gue punya pohon duit di belakang rumah. Digoyang-goyang jatuh tuh duit," katanya.

Karena itu, Ahok berpikir kalau dia keluar tahanan dan tidak jadi pejabat lagi, meski dibayar profesional Rp1 miliar satu bulan, dia tidak bisa membantu air bersih.

"Saya diangkat jadi CEO gaji Rp1 miliar, tidak bisa membantu orang miskin. Buat saya yang kelimpahan. Ini yang membuat saya masuk jadi politisi. Karena itu di dalam tahanan mulai mikir, kalau keluar makan gaji, kata bapak saya pasti laku. Karena lo berani, lo juga enggak bego dan jujur," katanya bercerita.

Menurut Ahok, dia tetap mampu bekerja sebagai penjaga gudang. Dan itu jelas dibutuhkan orang. Tapi Ahok tetap memegang prinsip dari ayahnya. Setelah keluar dari penjara, Ahok tetap merasa ingin tetap memberi bantuan.

Karena itu, dia membuat aplikasi agar orang yang ingin membantu dan yang membutuhkan bantuan dapat bertemu. Dia kemudian membuat aplikasi Jangkau. Aplikasi ini akan diperkenalkan secara resmi pada 1 Agustus 2019.

"Kalau ada orang butuh kursi roda, minta sama saya, sedang kita ini banyak sekali orang yang punya kursi roda bekas yang masih bagus. Kita akan jadi orang tengah, di situ saya mau memaksa orang politik ikut jadi pemeran," katanya.

Lebih lengkap, lihat penjelasan Ahok dalam tayangan Youtube berikut ini.