Begini Pengakuan Mahasiswa yang Diamankan karena Bawa Buku Aidit

Sejumlah anggota komunitas vespa leterasi saat membuka lapak baca gratis di alun-alun Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. (FOTO: Istimewa)
Sumber :
  • timesindonesia

Abdul Haq, mahasiswa yang juga tergabung dalam komunitas vespa leterasi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengaku tidak ada maksud apapun terkait buku-buku Dipa Nusantara (DN) Aidit, yang menyebabkan dua orang temannya diamankan kepolisian Polsek Kraksaan, saat buka lapak baca gratis di alun-alun Kraksaan, Sabtu (27/7/2019) malam lalu.

Menurut Abdul Haq, mahasiswa asal Kecamatan Paiton ini. Buku-buku yang dipamerkan di alun-laun Kraksaan itu, tidak ada niatan yang negatif, seperti yang disangkakan kepolisian.

Pihaknya sangat menyayangkan, atas tindakan aparat kepolisian.”Kita gak tahu maksud mereka (polisi) apa. Mereka mengamankan teman-teman saya yakni Muntasir Billah dan Saiful Anwar. Padahal niat kami baik,” ujarnya kepada wartawan, Senin (29/7/2019).

Kata Abdul Haq, kedua temannya itu bukanlah mahasiswa, mereka hanya sebagai anggota komunitas vespa leterasi saja. Keduanya diperiksa di Polsek Kraksaan, sejak pukul 21.00 hingga 23.00 WIB, lalu dibolehkan pulang. Sementara empat buku yang dibawanya tidak dikembalikan.

Empat buku yang disita masing-masing berjudul Aidit, Dua Wajah Dipa Nusantara; Menempuh Djalan Rakjat D.N AIDIT; Sukarno Marxisme & Leninisme dan D.N Aidit, Sebuah Biografi Ringkas.

“Buku-buku itu kita dapat dari donatur. Tidak ada maksud apapun selain untuk memfasilitasi bacaan masyarakat, bahkan kitapun belum sempat membacanya,” terangnya.

Sebelumnya, dua mahasiswa yang tergabung komunitas vespa literasi, diamankan Polsek Kraksaan, Polres Probolinggo, Jawa Timur. Ini setelah dua mahasiswa tersebut membawa buku biografi Dipa Nusantara (DN) Aidit di lapak baca gratis yang mereka gelar di Alun-alun Kraksaan. Diketahui, Dipa Nusantara Aidit, seorang pemimpin senior partai komunis indonesia (PKI).(*)