Setelah Islam, Deddy Corbuzier Pilih NU

Deddy Corbuzier saat menerima Kartu Anggota NU (Kartanu) dari Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, di halaman Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (31/7) malam. (Foto:nu.or.id)
Sumber :
  • timesindonesia

Setelah memutuskan memeluk Islam pada 21 Juni 2019 yang lalu, Deddy Corbuzier kini resmi menjadi kader anggota ormas islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama atau NU.

Kepastian bergabungnya Deddy ke NU ditandai dengan penyerahan Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) oleh Ketum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj pada malam Istighosah bersama warga nahdliyin bertajuk 'Indonesia Aman dan Nyaman', di halaman gedung PBNU, Jakarta, Rabu (31/7/2019) malam.

“Tadi telah kita berikan Kartanu kepada Gus Deddy. Artinya apa? Artinya beliau telah resmi menjadi warga Nahdlatul Ulama,” kata Said Aqil disambut gemuruh warga NU yang hadir memenuhi halaman gedung PBNU.

“Sekarang panggilannya (Deddy) Gus, atau Lora,” imbuh Kiai kelahiran Cirebon tersebut berkelakar.

Said Aqil dalam sambutannya mengatakan, ada yang istimewa selama 18 tahun penyelenggaraan istighosah NU. “Istighosah ini sudah berlangsung 18 tahun, namun malam ini terasa istimewa,” ucap Said merujuk pada hadirnya presenter acara Hitam Putih tersebut.

Setelah tausiah dari Kiai Said, Deddy diberi kesempatan untuk berbicara pertama kalinya dihadapan warga nahdliyin. Mantan suami Kalina Ocktaranny itu berterima kasih telah diterima dan disambut dengan baik oleh NU. Ia memutuskan bergabung, karena menurutnya NU adalah ormas islam yang paling toleran terhadap penganut agama lain.

“Saya mau mengucapkan terima kasih banyak buat warga NU, buat semua Pengurus NU, Sambutannya luar biasa. Alhamdulillah saya mantap memilih NU, karna saya yakin islam ala NU adalah yang paling nyaman, NU adalah ormas islam yang paling toleran terhadap agama lain,” ujar Deddy.

Selain itu, pria yang dulu dikenal sebagai sang mentalist Deddy Corbuzier itu juga bercerita banyak soal latar belakang sebelum ia akhirnya memilih menjadi mualaf, cerita tentang Jum’at pertamanya, tentang Azka anaknya, dan pengalaman-pengalaman spiritual saat ia masih kecil. “Jujur saja, saat kecil dulu saya lebih merindukan hari raya Idul Fitri dibanding hari Natal,” imbuhnya.

Hadir sebagai pembicara dalam Istighosah yang dihadiri mentalist Deddy Corbuzier tersebut, Dai muda NU asal DI Jogjakarta, KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah. Jajaran pengurus PBNU yang terlihat hadir diantaranya; Ketum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Sekjen PBNU, H. Ahmad Helmy Faishal Zaini, Wakil Ketua Umum H Mochammad Maksum Machfoedz, Ketua PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani, H Eman Suryaman, Wakil Ketua Lembaga dakwah NU (LD NU), KH. Imam Buchori. (*)