Satu Tersangka Penembak Bripka Afriza Diringkus, Tapi Mati Tenggelam

Keterangan pers penembakan Kanitres Polsek Mesuji Makmur, Bripka Afrizal.
Sumber :
  • Sadam Maulana

VIVA – Polisi berhasil mengungkap kasus penembakan terhadap Kanitres Polsek Mesuji Makmur, Bripka Afrizal, di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Salah satu perampok yang menembak mati Afrizal sudah ditangkap.

Pelaku adalah Jonhen alias Jon (40). Dia diringkus tim gabungan Polres OKI dan Subdit III/Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan, di Way Bahoga, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada Kamis 1 Agustus 2019.

Namun sayangnya, petugas kepolisian tidak berhasil membawa Jon dalam kondisi hidup untuk menjalani hukuman. Tersangka mencoba kabur dan nekat melompat ke sungai hingga mengakibatkannya tewas tenggelam.

"Pelaku bernama Jonhen atau Jon ini ditangkap di Way Kanan Lampung. Dalam perjalanan menuju ke Palembang, dia melawan dan terjun ke sungai dalam kondisi kedua tangannya diborgol," ungkap Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Supriadi, Jum'at 2 Agustus 2019.

Seperti diketahui, Bripka Afrizal tewas tertembak saat mengejar kawanan perampokan di Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten OKI, pada Minggu dini hari, 2 Juni 2019. Afrizal meninggal dunia dengan satu luka tembak di bagian dada.

Afrizal tewas ditembak kawanan perampok yang berjumlah enam orang di rumah Kodri (40), seorang pengusaha karet di Desa Beringin Jaya, OKI. Korban Kodri sendiri ditembak di bagian paha kiri dan perut.

Sementara Afrizal yang mengejar para tersangka, sempat melepaskan satu kali tembakan peringatan ke udara agar para pelaku menyerah. Namun alih-alih menyerah, kawanan perampok justru membalas tembakan hingga mengenai Afrizal.

Supriadi menjelaskan kalau dalam perjalanan, tersangka Jon sempat diintrogasi dan dia mengakui ikut dalam perampokan, serta penembakan Bripka Afrizal. Dia beraksi bersama lima orang lainnya.

"Dia mengakui terlibat. Tapi untuk senjata api, apakah dia yang menembak atau bukan belum tahu. Masih kita dalami karena di kasus itu pelaku ada lima orang," jelas Supriadi.

Saat intrograsi dilakukan penyidik untuk menunjukkan keberadan komplotan Jon, saat itu dia mengarahkan kepada keberadaan dua tersangka lainnya, IR dan SR.

Tim gabungan akhirnya dibagi dua kelompok untuk mengejar dua buronan tersebut. Sementara Jon dibawa bersama tim yang mengejar SR di Kecamatan Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Di tengah perjalanan, mobil yang membawa Jon berhenti sejenak karena salah satu penyidik hendak buang air kecil tepat di atas jembatan. Melihat penyidik lengah, Jon mendorong penyidik dan melarikan diri dari mobil.

Dia melompat ke sungai di bawah jembatan dalam kondisi tangan terborgol. Penyidik mengejar tersangka ke arah bawah sungai. Namun setelah 15 menit tidak terlihat, jenazah Jon mengambang dalam kondisi tewas. Saat ini jenazah Jon sudah dibawa ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum.

"Dari tangan tersangka penyidik menyita barang bukti senjata api rakitan serta tiga butir amunisi kaliber 9 milimeter. Penyidik kini masih mengejar lima buronan perampokan lainnya yang masih melarikan diri," ujar Supriadi. (ren)