Korban Gempa Serbu Layanan Kesehatan Polda Banten

Kombes Polisi dr. Nariyana, tim Dokkes Polda Banten, di lokasi gempa Banten.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Yandi Deslatama (Banten)

VIVA – Pelayanan kesehatan dari tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Banten diserbu warga korban gempa bumi, di Kampung Karoyak, Desa Panjang Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Lemper, jemper, lemes. Udah enggak trauma, diserahin aja sama Allah," kata Tuti yang sedang memeriksakan tekanan darahnya ke tim Dokkes Polda Banten, di Kampung Karoyak, Desa Panjang Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu, 3 Agustus 2019.

Setidaknya, ada 51 warga yang memeriksa kesehatannya ke tim Dokkes Polda Banten, di bawah pimpinan Komisaris Besar Polisi dr. Nariyana, yang juga ikut ke lokasi bencana gempa. Warga yang memeriksakan kesehatan, umumnya mengeluh darah tinggi dan lemas.

"Kebanyakan keluhan lemes, hipertensi, rematik, karena mereka kecapean, pikiran, jadi tekanan darahnya tinggi. Di sini, di atas ada 15 pasien, di bawah sana ada 36 pasien," kata Nariyana.

Hingga sore ini, belum ada warga ataupun korban terdampak gempa Selat Sunda yang dirujuk ke puskesmas maupun rumah sakit. Semuanya masih bisa ditangani oleh tim Dokkes Polda Banten.

Nariyana menjelaskan, timnya tidak memiliki posko tetap. Namun berkeliling ke setiap wilayah terdampak gempa yang membutuhkan bantuan kesehatan dan tenaga medis.

"Belum ada yang dirujuk ke puskesmas maupun rumah sakit. Kita sifatnya mobile, jika dibutuhkan kita akan datang. Lebih banyak (yang berobat) dewasa dan orang tua," katanya.