Budi Waseso Bersyukur KPK Tangkap Enam Orang Terkait Impor Bawang

Direktur Utama Bulog usai pelantikan Majelis Pembina Daerah Pramuka Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Jumat, 9 Agustus 2019.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Direktur Utama Urusan Logistik Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Budi Waseso mengucapkan syukur alhamdulillah, karena lembaga yang dia pimpin batal mendapatkan penugasan dalam bidang bawang di Tanah Air.

Urusan itu kini jadi masalah, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan dugaan suap impor bawang putih.

"Alhamdulillah, karena [Bulog] enggak entuk (dapat penugasan) impor [bawang], alhamdulillah," kata Budi, saat ditanya soal OTT KPK dalam dugaan suap impor bawang putih, usai pelantikan Majelis Pembina Daerah Pramuka Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Jumat 9 Agustus 2019.

Bulog, katanya, sebenarnya tidak berurusan dengan masalah bawang. Tetapi, sempat akan mendapatkan penugasan soal itu. "Harusnya, saat itu Bulog dapat penugasan [mengurus urusan bawang], tetapi kemudian dibatalkan. Ya, itu [orang-orang yang ditangkap KPK] kena dosanya, mungkin."

KPK menangkap 13 orang dalam rangkaian operasi tangkap tangan dugaan suap dalam pengurusan izin impor bawang putih tahun 2019 pada Rabu dan Kamis, 7-8 Agustus 2019. KPK menetapkan enam orang sebagai tersangka dan menahan mereka, di antaranya anggota Fraksi PDIP DPR, Nyoman Dharmantra.

"Kami sampaikan informasi terkait dengan kegiatan tangkap tangan yang dilakukan KPK pada Rabu dan Kamis, 7-8 Agustus 2019 di Jakarta, terkait dengan pengurusan izin impor bawang putih tahun 2019. Dalam kegiatan tangkap tangan ini, KPK mengamankan 13 orang di Jakarta," kata Ketua KPK, Agus Rahardjo di kantornya, Kamis malam. 

"Pada hari Rabu, 7 Agustus 2019 MBS (orang kepercayaan INY). CSU alias Afung (swasta), DDW (swasta), ELV (swasta), ZFK (swasta), LSK (swasta), NNO (swasta), SYQ (swasta), MAY (swasta), WSN (sopir), MAT (sopir). Pada hari Kamis, 8 Agustus 2019 INY, anggota DPR 2014-2019, ULF (Sekretaris Money Changer Indocev)," katanya.