Lestarikan Dolanan Tradisional, Festival Dakon Digelar

Koleksi Dakon kuno di Museum HOJ Bantul  yang diperkirakan dibuat pada abad 16-17 dan ditemukan di Yogyakarta. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Pemkab Bantul ingin terus menjaga dan memelihara mainan tradisional salah satunya adalah dakon atau congklak. Sebagai wujud pelestarian dolanan tradisional Pemerintah kabupaten Bantul dan Museum History of Java (HOJ) Jalan Parangtritis, Sewon, Bantul. Yogyakarta akan mengadakan festival dakon atau congklak.

Acara yang akan dihelat pada November 2019 mendatang ini diklaim terbesar yang pernah ada di Indonesia. Rencananya, festival ini akan dipusatkan di area museum HOJ di Jalan Parangtritis km 5,5 Sewon Bantul dengan melibatkan sekitar 3.000 peserta, baik kelompok anak, umum, dan keluarga. Pelaksanaan festival terbagi menjadi dua tahap yakni, pada 16-17 November yang dilanjut 23-24 November 2019.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pemkab Bantul, Isdarmoko mengatakan festival dakon akan menjadi momentum untuk mengingat dan melestarikan lagi dolanan tradisional yang sarat nilai.

“Festival dakon ini relevan dengan kebijakan pemerintah daerah, ini bagian menggiatkan tradisi di kalangan generasi muda,” katanya, Rabu (28/8/2019).

Isdarmoko menilai tak gampang untuk mengenalkan tradisi pada generasi muda karena sebagian telah merasa asing akibat kurangnya sosialisasi dan ruang untuk pembelajaran itu. Pengenalan tradisi lewat dolanan dakon dalam festival ini bisa menjadi pintu masuk mengingatkan lagi bahwa Indonesia khususnya Jawa memiliki sejarah dolanan sarat nilai itu.

“Tak bisa dipungkiri generasi muda kita lebih tertarik budaya dari luar yang tak jelas juntrungannya (arahnya), mereka sebagian lebih melek budaya asing daripada sejarahnya sendiri,” papar Isdarmoko.

“Makanya kami sangat apresiasi dan mendukung sekali festival dakon ini digelar di museum HOJ ini," ujar Isdarmoko.

Isdarmoko menambahkan festival dakon ini telah disosialisasikan kepada siswa tingkat Taman Kanak Kanak hingga SMA untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.

“Kami sosialisasikan juga festival dakon ini dari tingkat TK sampai SMA agar mendukung dan berperan serta pada kegiatan ini," ujarnya.